Konflik Suriah

Pasukan Demokratik Suriah Pimpinan Kurdi Bersatu dengan Pemerintahan Suriah

Berdasarkan kesepakatan tersebut, yang teksnya diunggah daring oleh presiden, semua lembaga sipil dan militer di Suriah timur laut akan diintegrasikan

Editor: Ansari Hasyim
PressTV
BERGABUNG DENGAN SURIAH - Militan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) di Suriah. Sementara itu Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi dan didukung AS, yang menguasai sebagian besar wilayah timur laut Suriah yang kaya minyak, telah menandatangani kesepakatan yang menyetujui untuk berintegrasi ke dalam lembaga negara baru Suriah, kata presidensi Suriah pada Senin. 

SERAMBINEWS.COM - Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi dan didukung AS, yang menguasai sebagian besar wilayah timur laut Suriah yang kaya minyak, telah menandatangani kesepakatan yang menyetujui untuk berintegrasi ke dalam lembaga negara baru Suriah, kata presidensi Suriah pada Senin.

Kesepakatan tersebut, yang mencakup penghentian total permusuhan, ditandatangani oleh presiden sementara Suriah Ahmed al-Sharaa dan komandan SDF, Mazloum Abdi.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, yang teksnya diunggah daring oleh presiden, semua lembaga sipil dan militer di Suriah timur laut akan diintegrasikan ke dalam negara, yang dengan demikian akan mengambil alih kendali atas perbatasan, bandara, serta ladang minyak dan gas.

SDF setuju untuk mendukung pemerintah dalam memerangi sisa-sisa rezim presiden terguling Bashar al-Assad, dan segala ancaman terhadap keamanan dan persatuan Suriah.

Baca juga: Jet Tempur Israel Bombardir Lokasi Militer Suriah di Provinsi Daraa

Sejak Assad digulingkan oleh pasukan Islamis Sharaa pada bulan Desember, kelompok yang didukung oleh Turki, salah satu pendukung utama Sharaa, telah bentrok dengan SDF, sekutu utama dalam koalisi AS melawan militan ISIS di Suriah.

SDF dipelopori oleh milisi YPG, kelompok yang dianggap Ankara sebagai perpanjangan tangan militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah memerangi negara Turki selama 40 tahun.

Turki menganggap PKK, YPG, dan SDF sebagai kelompok teroris, dan pemerintahan baru Damaskus pimpinan Sharaa telah menekan SDF untuk bergabung dengan pasukan keamanan negara yang baru dibentuk.

Abdi sebelumnya telah menyatakan kesediaannya agar pasukannya menjadi bagian dari kementerian pertahanan yang baru, tetapi mengatakan mereka harus bergabung sebagai satu blok daripada individu, sebuah gagasan yang ditolak oleh pemerintahan baru.

AS dan sekutu Barat Turki mencantumkan PKK sebagai kelompok teroris, tetapi tidak termasuk YPG atau SDF.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved