Tak Takut Dapat Ancaman, Presiden Iran Pezeshkian Tegaskan Ogah Berunding dengan Donald Trump

Bahkan, Masoud Pezeshkian mengatakan kepada Donald Trump untuk "melakukan apa pun yang Anda inginkan".

Editor: Faisal Zamzami
Stanislav Krasilnikov/Handout/brics-russia2024.ru
OGAH KETEMU TRUMP - Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada pertemuan KTT BRICS di kota Kazan, barat daya Rusia, pada Rabu (23/10/2024). Presiden Iran, Masoud Pezeshkian menegaskan bahwa dirinya tak sudi berunding dengan Presiden AS Donald Trump soal nuklir meski mendapatkan ancaman. 

SERAMBINEWS.COM - Presiden Iran, Masoud Pezeshkian menegaskan dirinya tak sudi berunding dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump soal nuklir.

Masoud Pezeshkian mengatakan, ia tak akan gentar dan tetap pada pendiriannya meski mendapatkan ancaman dari AS.

Bahkan, Masoud Pezeshkian mengatakan kepada Donald Trump untuk "melakukan apa pun yang Anda inginkan".

 
"Bagi kami, tidak dapat diterima jika mereka (AS) memberi perintah dan membuat ancaman."

"Saya bahkan tidak akan bernegosiasi dengan Anda. Lakukan apa pun yang Anda inginkan," kata Pezeshkian, dikutip dari Al Arabiya.

Meski begitu, Pezeshkian bukanlah sosok yang dapat mengendalikan kebijakan luar negeri Iran.

Kebijakan luar negeri Iran hanya bisa dikendalikan oleh Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei.

Awal bulan ini, Pezeshkian telah menyatakan dukungan pribadinya terhadap negosiasi dengan AS.

 
Tetapi, dirinya mengakui bahwa perundingan tidak akan terjadi selama Khamenei menentangnya.

Pada hari Jumat, Trump mengatakan dia telah menulis surat kepada Khamenei, mendesak perundingan nuklir baru sambil memperingatkan kemungkinan tindakan militer jika Teheran menolak.

Keesokan harinya, Khamenei menolak apa yang ia sebut sebagai taktik intimidasi.

Pemimpin Tertinggi Iran itu mengatakan tanpa menyebut nama Trump bahwa "desakan" tersebut bukanlah tentang menyelesaikan masalah, tetapi tentang memaksakan kehendak.

"Beberapa pemerintahan yang suka menindas – saya benar-benar tidak tahu istilah yang lebih tepat untuk beberapa tokoh dan pemimpin asing selain kata intimidasi – bersikeras untuk berunding," tegas Khamenei.

"Negosiasi mereka tidak ditujukan untuk menyelesaikan masalah, melainkan untuk mendominasi," imbuhnya.

 
Khamenei menuduh Washington menggunakan negosiasi sebagai dalih untuk memperkenalkan “tuntutan baru” — tuntutan yang melampaui masalah nuklir hingga mencakup kemampuan militer Iran dan pengaruh regional.

Khamenei mengatakan Iran tidak akan memenuhi tuntutan ini.

Baca juga: Mark Carney Mantan Bankir Jadi PM Kanada Gantikan Justin Trudeau: Serukan Lawan Donald Trump

Belum Menerima Surat dari Trump

Iran secara tegas mengatakan bahwa pihaknya belum menerima surat dari Trump, seperti yang ia klaim telah mengirimnya beberapa hari yang lalu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqayi mengatakan dalam konferensi pers pada hari Senin bahwa Iran belum menerima surat apa pun dari Presiden AS.

Dikutip dari IRNA, Iran sekali lagi mengatakan belum menerima surat tersebut, menegaskan kembali posisinya untuk tidak berunding dengan Washington di bawah tekanan.

Baqayi juga mengatakan bahwa peristiwa paling signifikan dalam seminggu terakhir adalah pertemuan luar biasa para menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi.

Pertemuan itu digelar atas usulan Republik Islam Iran guna membahas perkembangan di wilayah Palestina yang diduduki.

Ia mengatakan, pertemuan itu secara khusus bertujuan untuk mengambil keputusan terkait rencana pemindahan paksa warga Gaza ke negara tetangga.

"Di sela-sela pertemuan, Menlu juga melakukan diskusi yang baik dengan mitranya dari sejumlah negara Islam," imbuhnya.

Baca juga: Israel Kerahkan Jet Tempur Khawatir Yaman Bertekad Lakukan Serangan

Baca juga: Update Harga Emas di Banda Aceh Hari Ini per Mayam, Rabu 12 Maret 2025

Baca juga: AS Terus Beri Dukungan Keamanan untuk Ukraina Setelah Kyiv Siap Terima Usulan Gencatan Senjata!

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved