Konflik Israel dan Palestina

PBB: Israel Lakukan Genosida dan Kekerasan Seksual Terhadap Warga Palestina, Israel Menepis Tuduhan!

Tuduhan ini terungkap dalam sebuah laporan yang ditugaskan oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB, yang mendokumentasikan dugaan pelanggaran sejak serangan

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
X/Twitter
SEKJEN PBB- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kemarin bahwa Gaza tidak memiliki masa depan “kecuali sebagai bagian dari negara Palestina,”. 

 Militer Israel mengatakan mereka tidak mengetahui adanya serangan terhadap klinik tersebut.

Baca juga: Warga Palestina Kembali Mencari Jenazah yang Terkubur di Rumah Sakit al-Shifa

Tanggapan Israel

Israel membantah tuduhan yang diajukan dalam laporan tersebut. Misi Israel di PBB menyebut laporan itu sebagai "upaya yang tidak tahu malu" untuk memberatkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan menciptakan ilusi tentang penggunaan kekerasan seksual secara sistematis.

Pihak Israel menegaskan bahwa mereka memiliki prosedur dan kebijakan yang tegas yang melarang pelanggaran hak asasi manusia, dan menyatakan bahwa mereka memiliki mekanisme untuk menyelidiki setiap insiden dugaan kekerasan seksual yang melibatkan tentara Israel.

Netanyahu juga mengecam Dewan Hak Asasi Manusia PBB dan menyebutnya sebagai "sirkus anti-Israel."

 Ia berargumen bahwa PBB seharusnya lebih fokus pada kejahatan perang yang dilakukan oleh Hamas, yang menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, yang menyebabkan lebih dari 1.200 orang tewas dan 251 orang disandera.

"Daripada berfokus pada kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Hamas, PBB kembali memilih untuk menyerang Israel dengan tuduhan palsu," kata Netanyahu.

Krisis di Gaza

Perang Gaza yang dimulai setelah serangan Hamas pada Oktober 2023 telah menyebabkan lebih dari 48.520 orang tewas di Gaza, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut.

 Sebagian besar dari 2,1 juta penduduk Gaza telah mengungsi beberapa kali.

Infrastruktur di Gaza juga hancur, dengan hampir 70 persen bangunan diperkirakan rusak atau hancur, sementara sistem perawatan kesehatan, air, sanitasi, dan kebersihan telah runtuh.

 Kekurangan makanan, bahan bakar, obat-obatan, dan tempat berlindung semakin memperburuk krisis kemanusiaan yang ada.

Saat ini, Mahkamah Internasional sedang menangani kasus yang diajukan oleh Afrika Selatan yang menuduh pasukan Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.

 Namun, Israel dengan tegas membantah tuduhan tersebut, dan pertempuran di Gaza masih berlangsung dengan kekerasan yang terus meningkat.

(Serambinews.com/ Sri Anggun Oktaviana)

Baca juga: Israel Rampas Toa Masjid Al-Aqsa, Ketegangan Meningkat Selama Ramadan

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved