Konflik Palestina dan Israel

Netanyahu Tegaskan Serangan di Gaza Baru 'Permulaan', Ratusan Tewas Dalam Serangan Mematikan!

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengonfirmasi pada Selasa malam, (18/3/2025), bahwa negara tersebut melanjutkan pertempuran "dengan kekuatan penuh"

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
X @netanyahu
NETANYAHU - Foto ini diambil dari publikasi X Netanyahu pada Jumat (21/2/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Netanyahu berpidato terkait perpanjangan gencatan senjata. Netanyahu mulai memanggil 400.000 tentara cadangan untuk ditempatkan ke perbatasan Gaza, usai Hamas menolak usulan perpanjangan gencatan senjata. 

Netanyahu Tegaskan Serangan di Gaza Baru 'Permulaan', Ratusan Tewas Dalam Serangan Mematikan!

SERAMBINEWS.COM – Israel kembali melanjutkan serangan udara besar-besaran ke Jalur Gaza.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengonfirmasi pada Selasa malam, (18/3/2025), bahwa negara tersebut melanjutkan pertempuran "dengan kekuatan penuh" terhadap Hamas.

Dilansir dari BBC News (19/3/2025), dalam sebuah pernyataan video, Netanyahu menegaskan, “Negosiasi hanya akan terus berlanjut jika ada tembakan, dan ini baru permulaan.”

Komentar Netanyahu muncul setelah pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara yang menghantam beberapa wilayah di Gaza, termasuk Beit Lahia, Rafah, Nuseirat, dan Al-Mawasi.

 Serangan ini menewaskan lebih dari 400 orang dan melukai ratusan lainnya.

 Menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas.

Gelombang serangan ini adalah yang terberat sejak dimulainya gencatan senjata pada (19/3/2025).

 Meskipun gencatan senjata yang rapuh bertahan hingga sekarang, serangan baru ini menunjukkan bahwa rencana untuk mengakhiri perang secara permanen semakin jauh dari kenyataan.

Baca juga: Houthi Lanjut Gempur Kapal Perang AS yang Melintas di Laut Merah, Abaikan Ancaman Trump

Serangan Udara Menghancurkan Kedamaian yang Relatif Stabil

Serangan udara ini telah menghancurkan kedamaian relatif yang dinikmati warga Gaza sejak Januari, dengan rumah sakit kembali dipenuhi korban jiwa.

Serangan ini juga menargetkan sejumlah tokoh penting dalam Hamas, termasuk Mayor Jenderal Mahmoud Abu Watfa, wakil menteri dalam negeri di Gaza, yang tewas dalam serangan tersebut.

 Pemerintah Israel menegaskan bahwa serangan udara ini merupakan bagian dari upaya untuk menghapuskan Hamas dan memulangkan sandera yang masih ditahan di Gaza.

Hamas sendiri menanggapi dengan keras, dengan menyatakan bahwa serangan udara tersebut adalah “pelanggaran terang-terangan” terhadap perjanjian gencatan senjata dan “eskalasi yang berbahaya.”

 Negara-negara di kawasan, termasuk Mesir yang menjadi mediator dalam perundingan, juga mengutuk serangan ini.

Kegelisahan Warga Gaza dan Reaksi Internasional

Salah satu warga Gaza, Hael, yang tinggal di Jabalia al-Balad, mengungkapkan rasa lelahnya terhadap perang yang sudah berlangsung selama satu setengah tahun ini.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved