Kesehatan
Anak Perempuan Masih Dibawah 9 Tahun Tapi Sudah Menstruasi, Apa Sebabnya? Ini Dampak Menstruasi Dini
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) di RSIA Anugerah Semarang, Indra Adi Susanto mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan anak pe
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Fenomena menstruasi dini semakin sering terjadi di kalangan anak perempuan.
Meskipun pada umumnya, anak perempuan mengalami menstruasi pertama ketika usianya menginjak 11-14 tahun, menurut Cleveland Clinic.
Namun, dalam beberapa kasus, anak perempuan bisa mengalami haid pertama sebelum usia 9 tahun.
Seperti kasus yang belakangan ini diungkap oleh seorang pengguna akun X (twitter), ada anak perempuan yang masih duduk di kelas 2 sekolah dasar (SD), sudah mengalami menstruasi.
"Agak sedikit shock kelas 2 SD udah haid, padahal ga suka makan daging-dagingan (only ikan), ga suka makan sayur. Kira karena apa ya?" tulis akun @tanyakanrl pada Senin (17/3/2025).
Lantas, apa penyebab anak perempuan bisa mengalami menstruasi dini?
Apakah ada risikonya terhadap kesehatan?
Penyebab menstruasi dini
Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (22/3/2025), Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) di RSIA Anugerah Semarang, Indra Adi Susanto mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan anak perempuan menstruasi dini.
Pertama adalah perubahan tubuh yang mendorong perubahan kadar hormon yang dimiliki.
"Perubahan tubuh yang jelas tampaknya merupakan salah satu penyebab terjadinya menstruasi dini, sehingga menyebabkan fluktuasi hormonal dan ketidaksesuaian antara pematangan biologis," jelasnya.
Baca juga: Organ Reproduksi Rentan Terkena Infeksi saat Menstruasi, dr Boyke Imbau Wanita Lakukan Hal Ini
Selain itu, juga disebabkan oleh faktor genetik.
Faktor turunan ini berkontribusi memicu gangguan pada proses metabolisme serta waktu pubertas.
Disamping itu, Indra mengungkapkan, anak perempuan normalnya mengalami menstruasi pertama atau menarche antara usia 12 dan 14 tahun.
Namun, usia datangnya haid pertama ini menurun sejak tahun 1840, dari 17 tahun menjadi 12 tahun pada tahun 2000.
Bahkan kini, usia anak perempuan mulai menarche kian turun.
Artinya, semakin banyak perempuan yang mengalami menstruasi dini.
"Insiden menarche dini saat ini 25-33 persen lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Hal ini dibuktikan dalam sebuah studi yang dilakukan terhadap anak perempuan di Korea.
Hasilnya, kata Indra, sebanyak 50 persen anak perempuan yang lahir tahun 2000-an mengalami menstruasi dini sebelum usia 12 tahun dibandingkan dengan sepertiga perempuan yang lahir tahun 1900-an.
Sementara, sekitar seperempat di antaranya mengalami haid pertama sebelum usia 10 tahun.
Baca juga: Dilarang Keramas saat Menstruasi Katanya Bikin Mudah Masuk Angin, Benarkah? Ini Penjelasan dr Boyke
Dampak menstruasi dini
Indra mengungkapkan, menstruasi dini dapat memicu risiko kesehatan bagi perempuan.
Salah satunya adalah peningkatan risiko hiperplasia endometrium, yaitu penebalan dinding rahim yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron.
Kondisi ini terjadi bila produksi estrogen meningkat, tetapi tidak diimbangi dengan produksi progesteron.
Hiperplasia endometrium bisa disembuhkan, tetapi berpotensi berkembang menjadi kanker bila tidak diobati.
"Dampak menarche dini adalah gangguan pola menstruasi dan obesitas pada orang dewasa," tambah Indra.
Selain itu, lanjutnya, paparan hormon estrogen dengan menstruasi dini dapat menandakan peningkatan risiko penyakit metabolik dan kanker.
Sebab, estrogen bekerja pada banyak jaringan, termasuk saluran reproduksi wanita, otak, jaringan lemak, dan endotelium.
Cara mencegah menstruasi dini
Salah satu cara mencegah menstruasi dini adalah dengan menjaga asupan makanan atau minuman yang dikonsumsi.
"Kurangi konsumsi fruktosa yang konsentrasinya tinggi. Terdapat dalam minuman manis bergula. Selain itu penting juga diberikan pendidikan kesehatan," ungkap Indra.
Selain itu, profesor sekaligus kepala program kesehatan ibu, anak, dan remaja dari Berkeley School of Public Health, Julianna Deardoff mengatakan, menstruasi dini juga dapat dicegah dengan mambatasi paparan kimia.
Pasalnya, sebuah penelitian mengungkap bahwa beberapa bahan kimia berpotensi mengganggu endokrin.
Baca juga: Minum Air Es saat Menstruasi, Apa Benar Bikin Darah Haid Beku? Begini Penjelasan Seksolog dr Boyke
"Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa bahan kimia tertentu bertindak sebagai pengganggu endokrin dalam tubuh. Beberapa dapat meniru estrogen, yang merupakan inti dari biologi reproduksi wanita," jelasnya, dikutip dari Smithsonian Magazine (26/12/2014).
Meski dibutuhkan penelitian lanjutkan, tidak ada salahnya untuk melakukan pencegahan.
Misalnya, dengan tidak memanaskan makanan di wadah plastik ke dalam microwave, serta menggunakan pakaian berlengan panjang dibandingkan tabir surya.
Kemudian, hindarkan anak dari paparan asap rokok.
"Beberapa hal sederhana ini bisa dilakukan untuk mengurangi risiko," tambahnya.
(Serambinews.com/Yeni Hardika/Kompas.com)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI
Minum Asam Jawa Begini, BAB Lancar dan Liver Bersih Kata dr Zaidul Akbar |
![]() |
---|
Perut Kembung dan Bergas? dr Zaidul Akbar Ungkap 3 Cara Detoks Alami Sesuai Sunnah |
![]() |
---|
Jarang Diketahui, Inilah Manfaat Mandi Air Garam Untuk Kesehatan |
![]() |
---|
Manfaat Air Rebusan Daun Sirih Hijau, Bukan Sekedar untuk Keputihan |
![]() |
---|
Tak Perlu Takut Keramas Saat Haid, Ini Fakta Penting dari dr Boyke yang Wajib Kamu Tahu! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.