Jurnalisme Warga
Detik-Detik yang Dilalui pada Bulan Ramdahan Menentukan Nasib di Alam Barzakh
Judul ini menarik karena menyentuh langsung dengan kehidupan umat manusia dalam menjalani hari-hari di bulan suci Ramadhan yang penuh hikmah
Kegiatan-kegiatan dalam bulan suci Ramadhan selain berpuasa yang merupakan suatu kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan juga penting dilakukan shalat malam dengan perjanjian dalam hati sendiri agar tidak lewat satu malam pun, serta di mana pun kita berada.
Lebih jauh, Ustaz Mujib—demikian paggilan akrab beliau—menyampaikan bahwa waktu-watu malam di bulan Ramdhan adalah waktu yang mulia, termasuk juga siang harinya.
Maka, detik-detik yang dilalui pada bulan Ramadhan akan menentukan nasib kita di alam barzakh (alam kubur; terhitung sejak seseorang dimakamkan dan dibangkitkan dari mati pada hari kiamat).
Oleh sebab itu, Ustaz Mujib menegaskan untuk tidak melewati detik-detik bulan Ramadhan dengan sia-sia. Isilah waktu-waktu Ramdahan ini dengan penuh keimanan dan ketakwaan yang diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan yang dapat menambah amalan.
Sebagaimana beliau katakan bahwa detik-detik di bulan Ramadhan adalah detik-detik yang mulia dan akan menentukan nasib kita di akhirat kelak. Oleh sebab itu, Ustaz Mujib kembali mengajak semua umat muslim untuk mempergunakan waktu Ramadhan ini sebaik mungkin, apalagi di malam hari, terutama pada saat melaksanakan shalat malam.
Target selanjutnya yang perlu ditetapkan setiap muslim pada bulan suci Ramadhan ini adalah menyiapkan diri dengan rutin membaca Al-Qur’an sehingga hidup akan terus bersama Al-Qur’an yang melebihi bulan-bulan yang lain.
Upayakan dalam bulan Ramadhan kita bisa khatam Qur’an paling kurang sebulan sekali bila dibandingkan dengan para shabat nabi dan tabiin, bahkan para imam mazhab saja dalam riwayat dijelaskan bisa khatam Qur’an satu hari satu sampai dua kali.
Dengan demikian, Ustaz Mujib mengajak semua jemaah untuk melihat posisi masing-masing sehingga perlu memasang target tegas, minimal bisa khatam Qur’an satu kali dalam sebulan dan lebih bagus bila dapat kurang dari satu bulan.
Untuk itu, Ustaz Mujib mengharapkan semua jemaah agar tidak boleh dikalahkan oleh kesibukan dan kelelahan ataupun acara di sana-sini. Supaya tercapai target tersebut, menurut Ustaz Mujib, maka membaca Al-Qur’an dalam satu hari satu malam harus selesai satu juz dan 30 hari Ramadhan bisa khatam 30 juz.
Untuk mempercepat jemaah dalam upaya khatam Qur’an, di Masjid Al-Ikhlas juga diadakakan tadarus setelah shalat Tarawih untuk jemaah yang dipimpin oleh imam-imam rawatib.
Pada tadarus tersebut juga akan dibina cara baca untuk memperbaiki kualitas bacaan Al-Qur’an supaya benar oleh imam-iman rawatib yang direkrut dari kalangan hafiz-hafiz berkualitas.
Pada bulan baik ini, kata, Ustaz Mujib, kita semua juga perlu memperbanyak infak dan sedekah karena Rasulullah menyebutkan perbuatan baik yang bermanfaat kepada orang lain yang sangat membutuhkan adalah seperti angin berembus.
Arti dari angin berembus adalah sifanya cepat dan menyebar. Untuk itu, jangan biarkan waktu-waktu mustajab di bulan Ramadhan ini berlalu begitu saja karena dapat menentukan kondisi hari akhir kita nanti.
Usahakanlah Ramadhan tahun ini lebih berkualitas dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan kita berdoa semoga amalan-amalan yang telah kita lakukan memperberat timbangan kebaikan untuk menuju hari akhirat kelak.
Dari uraian ceramah singkat Ustaz Mujib yang telah saya nukilkan di atas dapat kita ambil hikmah bahwa perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan setiap detik pada bulan suci Ramadhan ini akan menentukan nasib hamba Allah di alam kubur kelak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.