Idul Fitri 1446 H

Hukum Membatalkan Puasa Syawal Saat Bertamu Demi Menghormati Tuan Rumah? Begini Anjuran Rasulullah

Rasulullah SAW pernah meminta sahabatnya yang sedang bertamu untuk membatalkan puasanya demi menghormati tuan rumah yang telah menyiapkan hidangan.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
istimewa
HUKUM BATALKAN PUASA SYAWAL - Membatalkan puasa Syawal saat bertamu demi menghormati ajakan tuan rumah hukumnya boleh. Bahkan, jika membatalkannya dapat menyenangkan hati tuan rumah, hal itu lebih dianjurkan. 

Rasulullah SAW pernah meminta sahabatnya yang sedang bertamu untuk membatalkan puasanya demi menghormati tuan rumah yang telah menyiapkan hidangan.

SERAMBINEWS.COM - Membatalkan puasa Syawal saat bertamu demi menghormati ajakan tuan rumah hukumnya boleh.

Bahkan, jika membatalkannya dapat menyenangkan hati tuan rumah, hal itu lebih dianjurkan.

Rasulullah SAW pernah meminta sahabatnya yang sedang bertamu untuk membatalkan puasanya demi menghormati tuan rumah yang telah menyiapkan hidangan.

Jika seseorang membatalkan puasa Syawal dalam situasi ini, ia bisa menggantinya di hari lain jika menghendaki.

Imam Al-Ghazali juga menyebutkan bahwa membatalkan puasa dengan niat menyenangkan pemilik hidangan adalah perbuatan yang disunnahkan.

Seperti diketahui, setelah melewati bulan Ramadhan, umat Islam kini memasuki bulan Syawal.

Baca juga: Hari Jumat Perdana di Bulan Syawal, Lakukan 7 Amalan Ini Raih Pahala dan Keberkahan, Nomor 3 Mudah

Selain terdapat kebiasaan halal bihalal atau tradisi bersilaturahmi, pada bulan Syawal juga terdapat sebuah anjuran melaksanakan puasa Syawal dan banyak masyarakat yang melakukannya. 

Jika seseorang yang sedang melaksanakan puasa Syawal lalu membatalkan puasanya demi menghargai ajakan tuan rumah untuk makan, lantas bagaimana hukumnya?

Seperti kita ketahui, ibadah di bulan Syawal salah satunya adalah menunaikan puasa selama enam hari di bulan Syawal.

Puasa Syawal umumnya dilaksanakan selama enam hari di bulan Syawal, yakni setelah berakhirnya bulan Ramadhan.

Puasa Syawal merupakan ibadah puasa sunah yang dikerjakan pada bulan Syawal sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW.

Puasa Syawal memiliki beberapa keutamaan.

Baca juga: Khutbah Jumat - Idul Fitri Kesempatan Kembali Kepada Kesucian

"Puasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR. Muslim).

Adapun idealnya, puasa sunah Syawal enam hari dilakukan persis setelah hari raya Idul Fitri, yakni pada 2-7 Syawal.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved