Korupsi Makin Merajalela, Bagaimana Hukum dan Sanksinya dalam Islam bagi Koruptor?

Berbagai kasus korupsi yang dibongkar ini berhasil mengejutkan masyarakat dan memicu amarah publik. 

Editor: Amirullah
freepik/rawpixel.com
ILUSTRASI KORUPSI - Bagaimana hukum dan sanksi dalam Islam soal korupsi? 

Lantas bagaimana sanksi dan hukuman yang berlaku dalam ajaran Islam?

Hukum dan Sanksinya dalam Islam Bagi Pelaku Korupsi

Dikutip dari laman Muhammadiyah.or.id, Islam menyediakan sejumlah sanksi yang bertujuan untuk memperbaiki perilaku, mengingatkan akan konsekuensi akhirat, dan mengembalikan hak-hak yang telah dirampas.

Pasalnya, salah satu sanksi yang diterapkan dalam Islam terhadap koruptor adalah ta’zir, hukuman yang bertujuan memberikan efek jera kepada terpidana agar tidak mengulangi kejahatannya. 

Ta’zir dapat berupa hukuman fisik, penjara, atau tindakan lain yang sesuai dengan kejahatan yang dilakukan. 

Tujuan utamanya adalah untuk mendidik pelaku agar memahami kesalahan mereka dan mencegah tindakan serupa di masa depan.

Selain itu, Islam mengajarkan bahwa koruptor akan menghadapi konsekuensi di akhirat. Al-Quran dalam surah Ali Imran ayat 161 mengingatkan tentang penghukuman yang akan menimpa mereka: “Dan tidak ada yang berpikir bahwa orang-orang yang berlebih-lebihan itu akan bisa lolos dari siksaan Allah. Dan mereka akan mendapatkan azab yang pedih.”

Selain hukuman formal, koruptor juga akan menghadapi sanksi moral dan sosial. Masyarakat akan mengutuk tindakan mereka, dan nama mereka akan tercemar. Ini adalah bentuk hukuman yang kuat karena dapat mempengaruhi reputasi dan hubungan sosial koruptor.

Dalam Fikih Anti Korupsi disebutkan bahwa salah satu tindakan yang diharapkan dari koruptor adalah pengembalian harta hasil korupsi mereka. Islam mendorong mereka untuk memulihkan hak milik yang telah dirampas dari orang lain. Ini adalah langkah pertama menuju pemulihan dan pemulihan keadilan.

Terakhir, Islam juga memberikan kesempatan untuk taubat dan pemaafan. Jika seorang koruptor benar-benar menyesal atas tindakannya, dia dapat bertaubat kepada Allah dan meminta pengampunan. Islam mendorong orang untuk bertaubat dengan tulus dan berusaha memperbaiki diri.

Dalam rangka memerangi korupsi, sanksi dalam Islam bukan hanya tentang hukuman, tetapi juga tentang pembelajaran, perbaikan, dan pemulihan. Tujuan akhirnya adalah untuk menciptakan masyarakat yang adil dan sesuai dengan ajaran agama Islam.

WaLlahu a'lam..

(*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunpriangan.com dengan judul Kasus Korupsi Pemerintahan Merajalela Bahkan Viral, Bagaimana Hukum dan Sanksinya dalam Islam?

Baca juga: Hampir 20 Tahun Jalan Lingkar Desa Padang Bak Jok Abdya Rusak Parah

Baca juga: Taipan Surya Darmadi Pemilik PT Duta Palma Group Rugikan Negara Rp 2,2 Triliun Lewat Korupsi Lahan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved