Kejam! Tante Banting Bayi Keponakannya di Kendari, Emosi Ibu Korban Tak Kirim Uang Biaya Anaknya

Dia mengatakan wanita yang membanting bayi berusia enam bulan itu berinisial PD alias CA. Sementara korban berinisial PC.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkapan layar via Tribun Sultra
BAYI DIBANTING - Berikut ini sosok wanita terekam kamera video viral banting bayi berusia enam bulan di Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra). Aksinya tersebut viral di media sosial sampai dibagikan di berbagai platform seperti Instagram, WhatsApp, hingga Facebook, Senin (21/4/2025). Wanita berambut pirang itu terlihat membanting bayi sambil di rekam kamera. Ia bahkan sempat melihat ke arah kamera sebelum melakukan aksi kejinya. Belakangan diketahui, bahwa wanita itu ternyata bukan ibu kandung korban. 

SERAMBINEWS.COM - Viral di media sosial ketika seorang wanita yang merekam tindakannya saat membanting bayi.

Adapun video tersebut sampai diunggah di akun Instagram anggota Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, di akun Instagram pribadinya pada Selasa (22/4/2025).

Dalam video itu, tampak wanita tersebut bersama seorang laki-laki yang menggendong bayi meletakkan ponsel di atas meja.


Lalu, setelah itu, wanita itu langsung membanting bayi itu dan keluar rumah.

Ternyata, peristiwa tersebut terjadi di salah satu indekos di Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Hal itu disampaikan oleh Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Nirwan Fakhubun. 

Dia mengatakan wanita yang membanting bayi berusia enam bulan itu berinisial PD alias CA. Sementara korban berinisial PC.

Selain itu, wanita itu bukanlah ibu kandung korban, melainkan adalah tantenya.


Nirwan mengungkapkan awal mula peristiwa tersebut ketika PD cekcok dengan ibu korban berinisial PA lewat sambungan telepon terkait pengasuhan anak.

Adapun cekcok terjadi karena PD jengkel atas sikap PC yang tidak kunjung mengirimkan uang yang digunakan untuk kebutuhan korban.

Selain itu, Nirwan juga mengungkapkan bahwa PD jengkel karena PC justru berfoya-foya di perantauan dan tidak peduli dengan korban.

"Pelaku juga merasa emosi kepada ibu korban karena ia berfoya-foya di perantauan dan tidak memperdulikan anaknya yang sedang dititipkan kepada pelaku," ujar Nirwan, dikutip dari Tribun Sultra.

Setelah cekcok terjadi, pelaku langsung mendatangi bayi berjenis kelamin laki-laki itu yang juga merupakan keponakannya.

Nirwan mengungkapkan setelah itu PD ingin memperlihatkan kepada PA bahwa dirinya akan membanting korban sesuai dengan ancamannya saat cekcok lewat sambungan telepon.

 
Hanya saja sebelum membanting bayi tersebut, PD terlebih dahulu menyiapkan ponsel untuk merekam aksinya, lalu mengirimkan video tersebut kepada PA.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved