Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ditolak Koalisi Masyarakat Sipil

 Titiek Soeharto, salah satu putri Soeharto, menyambut positif masuknya nama sang ayah dalam daftar tokoh diusulkan untuk menjadi pahlawan nasional

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS/JB SURATNO
USULAN PAHLAWAN NASIONAL - Presiden Soeharto. Gambar diambil pada 15 Januari 1998. Pro dan kontra mencuat atas wacana pengusulan Presiden ke-2 RI, Soeharto menjadi Pahlawan Nasional 

SERAMBINEWS.COM - Wacana lama untuk menetapkan Presiden kedua Republik Indonesia Soeharto kembali mencuat di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang pernah menjadi menantu Pak Harto.

Nama Soeharto masuk dan sembilan nama lainnya diusulkan untuk menjagi pahlawan nasional tahun 2025 oleh Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) pada Maret 2025.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjelaskan, Soeharto diusulkan menjadi pahlawan nasional lewat provinsi Jawa Tengah, usul tersebut dilayangkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi setelah mendapatkan masukan dari masyarakat.

"Tentu awalnya adalah masukan dari gubernur. Gubernur mendapatkan masukan dari bupati, wali kota, yang sebelumnya bupati dan wali kota itu adalah masukan dari masyarakat lewat seminar dan lain sebagainya," ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Minggu (20/4/2025) malam.

Dia berujar, sebelum diusulkan oleh Gubernur Jateng, nama Soeharto sudah dikaji terlebih dahulu yang melibatkan banyak pihak, termasuk sejarawan dan tokoh daerah.

"Setelah seminar selesai, ada sejarawannya, ada tokoh-tokoh setempat, dan juga narasumber lain yang berkaitan dengan salah seorang tokoh yang diusulkan jadi pahlawan nasional. Setelah itu, nanti prosesnya naik ke atas, ke gubernur, ada seminar lagi, setelah itu baru ke kami," kata Saifullah.

 

Didukung Keluarga Soeharto

 Titiek Soeharto, salah satu putri Soeharto, menyambut positif masuknya nama sang ayah dalam daftar tokoh yang diusulkan untuk menjadi pahlawan nasional.

Politikus Partai Gerindra ini menyebutkan, wacana tersebut sudah muncul berulang kali dan pihak keluarga tak mau berandai-andai mengenai kemungkinan Soeharto menjadi pahlawan nasional.

 “Pak Harto sudah wafat dari tahun, sudah lama sekali ya. Setiap tahun wacana ini, setiap hari pahlawan selalu muncul, muncul, muncul. Kita sampai sudah ah, sudah lah mau dikasih gelar atau enggak, pokoknya beliau pahlawan buat kita semua,” ujar Titiek di Gedung DPR RI, Selasa (22/4/2025).

Titiek menekankan bahwa pihak keluarga tak bisa memaksakan pemerintah untuk memberikan gelar pahlawan nasional kepada Soeharto.

Namun, ia menyambut baik apabila pemerintahan Prabowo akhirnya memberikan gelar pahlawan nasional kepada Soeharto.

Sebab, menurut dia, ada banyak jasa yang diberikan Pak Harto sehingga ia dicintai oleh rakyat Indonesia.

“Iya, alhamdulillah kalau pemerintah mau berkenan untuk menganugerahkan gelar pahlawan untuk Presiden Soeharto, karena mengingat jasanya begitu besar kepada bangsa negara,” kata Titiek.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved