Kesehatan

Nasi Goreng, Bakwan dan Teh Manis, dr Zaidul Akbar : Kombinasi Sehari-hari yang Diam-diam Membunuh

dr Zaidul Akbar menyebutkan bahwa kombinasi menu tersebut, meski terlihat sederhana dan menjadi favorit banyak orang, justru menyimpan ancaman serius.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
YouTube dr Zaidul Akbar Official
dr Zaidul Akbar, mengungkap fakta mengejutkan tentang pola makan masyarakat modern yang dinilai menjadi akar dari berbagai masalah kesehatan. 

SERAMBINEWS.COM - Praktisi kesehatan dan pakar gaya hidup sehat berbasis sunnah, dr Zaidul Akbar, mengungkap fakta mengejutkan tentang pola makan masyarakat modern yang dinilai menjadi akar dari berbagai masalah kesehatan.

Salah satunya adalah kebiasaan mengonsumsi makanan olahan tinggi karbohidrat dan gula seperti nasi goreng, bakwan dan teh manis.

Dalam sebuah ceramahnya, dr Zaidul Akbar menyebutkan bahwa kombinasi menu tersebut, meski terlihat sederhana dan menjadi favorit banyak orang, justru menyimpan ancaman serius bagi kesehatan tubuh.

“Kalau cuma sekali-sekali mungkin tidak masalah, tapi kalau ini jadi makanan harian, maka kita lihat di sini ada dua masalah di situ bahkan lebih sebenarnya," ujar dr Zaidul Akbar dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube dr Zaidul Akbar Official, Selasa (29/4/2025).

Ia menjelaskan, nasi putih sebagai sumber karbohidrat olahan, ditambah dengan bakwan yang terbuat dari tepung terigu dan digoreng dalam minyak sawit, serta teh manis yang tinggi gula, merupakan tiga sumber kalori tinggi yang miskin serat.

Kombinasi ini menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis dan membebani organ tubuh, khususnya pankreas.

Baca juga: Bukan Sehat tapi Jadi Penyakit! dr Zaidul Akbar Ungkap Bahaya Kasih Makan Roti Setiap Hari ke Anak

"Ada tiga karbo dari sumber makanan itu dan semuanya karbo-karbo olahan dan karbo tersebut yang menyebabkan terjadinya lonjakan gula dalam tubuh kita itu sangat drastis setelahnya," sambungnya.

Sehingga lanjut dr Zaidul Akbar, tubuh kita jadi kelelahan karena harus memproses makanan-makanan ini tanpa dukungan serat dan enzim yang cukup.

Akhirnya bukannya dapat energi, justru terasa ngantuk dan lemas.

"Kemudian tambah lagi dengan minyak yang dia pakai. Katakanlah minyak yang dia pakai adalah minyak yang  berasal dari minyak goreng dari kelapa sawit. Berarti enggak boleh makan? Poinnya bukan di situ," tegasnya.

dr Zaidul menekankan bahwa masalah utama terletak pada ketidaktahuan masyarakat terhadap apa yang mereka konsumsi. 

Dalam hal ini, dr Zaidul Akbar tidak melarang sepenuhnya makanan tersebut, tetapi mengajak masyarakat untuk lebih bijak dan memahami konsekuensi dari pola makan tidak seimbang.

Baca juga: Sering Dikaitkan Bisa Picu Asam Urat, Begini Cara Sehat Makan Tempe, Diungkap dr Zaidul Akbar

"Kita kalau sudah ngerti apa yang kita makan dan kita membatasi atau mungkin kita mengendalikan itu, maka ya boleh-boleh saja kalau sekedar ingin. Tapi kita harus tahu konsekuensi dari situ, dan ini sebenarnya yang menjadi masalah kesehatan di era sekarang," pungkasnya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved