Kesehatan

Sering Muncul Jerawat? Bisa Jadi Tanda Tubuh Kelebihan Gula, Ini Bahaya dan Gejalanya

sebuah penelitian menunjukkan bahwa resistensi insulin dapat mempengaruhi perkembangan jerawat.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Mursal Ismail
Chat GPT
ILUSTRASI JERAWAT - Terlalu banyak konsumsi gula tak hanya meningkatkan risiko diabetes dan penyakit kronis lainnya.Tetapi juga menimbulkan gejala fisik yang kerap diabaikan, seperti jerawat, mudah lelah, perubahan suasana hati, hingga gangguan tidur. 

Namun, nyeri sendi juga bisa dipicu karena konsumsi gula berlebih.

Baca juga: Simak, 10 Manfaat Puasa untuk Kesehatan, Baik untuk Hormon, Jantung hingga Atasi Gula Darah

Menurut sebuah survei, di antara 24 persen responden yang menderita rheumatoid arthritis (RA) dan mengatakan makanan mempengaruhi gejalanya, soda dan makanan penutup adalah yang paling sering disebutkan.

Penelitian telah menunjukkan, mengonsumsi soda manis secara teratur dikaitkan dengan peningkatan risiko RA pada beberapa wanita, termasuk mereka yang menderita RA stadium lanjut.

"Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan peradangan sistemik, yang dapat menyebabkan nyeri sendi," kata Cording.

  • Masalah tidur

Tanda tubuh terlalu banyak konsumsi gula selanjutnya yakni dapat menyebabkan masalah tidur pada sebagian orang.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 300 mahasiswa menunjukan, kualitas tidur yang buruk berhubungan secara signifikan dengan konsumsi gula tambahan yang lebih tinggi.

Sebab, siklus tidur dan kualitas tidur tubuh diatur oleh cahaya dan suhu ruangan, serta kontrol glikemik.

“Bagi seseorang yang secara kronis mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah berlebihan, hal ini dapat mengganggu siklus tidur dan kualitas tidurnya,” kata Cording.

Berapa batas konsumsi gula yang dianjurkan?

Batas konsumsi gula untuk masing-masing individu berbeda.

Menurut Kementerian Kesehatan, anjuran konsumsi gula per orang per hari adalah 10 persen dari total energi.

Untuk orang dewasa dengan tingkat aktivitas sedang, batas konsumsi gula per hari yang dianjurkan maksimal 4 sendok makan atau 50 gram.

Pedoman diet yang diterbitkan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS dan Departemen Pertanian AS, juga merekomendasikan untuk membatasi kalori dari tambahan gula tidak lebih dari 10 persen setiap hari.

Baca juga: Ampuh Turunkan Lonjakan Gula Darah, Coba Lakukan Kebiasaan ini di Pagi Hari Bagi Penderita Diabetes

Untuk seseorang yang mengonsumsi 2.000 kalori sehari, jumlah tersebut setara dengan maksimal 12 sendok teh.

Namun, American Heart Association (AHA) merekomendasikan untuk membatasi jumlah gula tambahan harian tidak lebih dari 100 kalori untuk wanita dan 150 kalori untuk pria.

Selain itu, AHA merekomendasikan bahwa anak-anak berusia dua tahun ke atas juga tidak boleh mengonsumsi gula tambahan lebih dari 100 kalori sehari.

Artinya sekitar 6 sendok teh untuk wanita dan anak-anak dan 9 sendok teh untuk pria.

Sementara itu, keduanya sepakat bahwa balita dan bayi di bawah usia 2 tahun tidak boleh mengonsumsi gula tambahan apa pun.

Selain memperhatikan tanda tubuh kelebihan gula di atas, cermati juga batas aman konsumsinya agar tidak sampai berlebihan.

(Serambinews.com/Yeni Hardika/Kompas.com)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved