Internasional
TOMPi dan Tokoh Aceh di Malaysia Harapkan Makam Putroe Sani di Reubee Pidie agar Dipugar
Daerah Reubee di Kabupaten Pidie pada lampau adalah kawasan istimewa dalam Kerajaan Aceh Darussalam.
Laporan Jafar Insya Reubee I Kuala Lumpur
SERAMBINEWS.COM, KUALA LUMPUR – Sejumlah tokoh Aceh di Kuala Lumpur, Malaysia, mengharapkan agar Pemerintah Aceh dan Pemkab Pidie untuk memperhatikan situs sejarah penting yang terletak di Desa Runtoh, Kemukiman Reubee, Kecamatan Delima.
Situs dimaksud adalah komplek makam permaisuri Sultan Iskandar Muda yang dikenal sebagai Putroe Sani.
“Selama bertahun-tahun makam Putroe Sani luput dari perhatian pemerintah setempat sehingga ia tidak terawat sebagaimana mestinya,” ujar Budayawan Aceh, Ir Tarmizi A Hamid, dalam sebuah diskusi dengan sejumlah tokoh Aceh di Kuala Lumpur, Rabu (7/5/2025).
Tarmizi A Hamid yang juga penasehat lembaga TOMPi (Tokoh Masyarakat Pidie) menghadiri sejumlah pertemuan penting di beberapa museum di Malaysia dan Thailand Selatan.
Baca juga: Museum Mahathir: Jejak Legenda Hidup yang Majukan Malaysia, Ikut Pamerkan Ijazah Sang Pemimpin
Usai menghadiri sejumlah agenda, Tarmizi diundang dalam sebuah diskusi sambil ngopi pagi (coffee morning) di Pojok Aceh atau Aceh Corner di Kuala Lumpur.
Coffee morning di Aceh Corner ini difasilitasi Ketua TOMPi Cawangan Kuala Lumpur, Jafar Insya Reubee.
Hadir dalam pertemuan yang digelar di “Aceh Corner” itu antara lain Tarmizi A Hamid, Datuk Mansur, Fathurrahman, Jafar Insya Reubee, Hasan Basri M Nur dan beberapa lainnya.
Datuk Mansur yang selalu memberi perhatian pada kemajuan peradaban Aceh menaruh harapan bahwa kali ini situs sejarah makam Putroe Sani supaya dipugar.
“Makam Putroe Sani sangat penting bagi penduduk di negara-negara Melayu,” sebut Datuk Mansur yang merupakan tokoh asal Aceh yang mendapat gelar datuk dari kerajaan Malaysia.
Baca juga: Masyhurnya Nama Aceh Darussalam di Thailand, Cek Midi Undang Pengelola Museum Dunia Melayu ke Aceh
“Makam Putroe Sani harus dipugar supaya ia menjadi destinasi pelancongan bagi warga dari negeri-negeri Melayu, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, bahkan dari Arab,” ungkap Datuk Mansur.
“Kami optimis angka pelancongan ke Pidie akan meningkat jika situs ini dipugar dan dipromosikan,” katanya.
Harapan serupa juga disampaikan oleh Fathurrahman dan Jafar Insya Reubee selaku tokoh Aceh di Malaysia.
Jafar bahkan menyebutkan Reubee pada lampau adalah kawasan istimewa dalam Kerajaan Aceh Darussalam.
Di Reubee terdapat rumah isteri raja, sekaligus mertua raja Iskandar Muda yang juga ulama besar yaitu Teungku Chiek di Reubee.
| Dewan HAM PBB Akan Gelar Debat Mendesak Soal Serangan Udara Israel di Qatar |
|
|---|
| Ini Usulan Terakhir Trump Untuk Akhiri Perang di Gaza, Begini Tanggapan Hamas dan Israel |
|
|---|
| Sisa Rumah Firaun di Bawah Tanah Mesir Beredar Luas Media Sosial, Apa yang Sebenarnya Terjadi? |
|
|---|
| Vietnam Tingkatkan Tunjangan Guru 70 Persen Hingga 100 Persen Bagi Guru di Wilayah Tertinggal |
|
|---|
| Agni-V Meluncur! Perlombaan Rudal India dan Pakistan Memanas, India Kirim Sinyal Keras ke China? |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.