Kupi Beungoh
Suara Muda Aceh : Di Antara Gagasan Hebat dan Minimnya Ruang Aksi
Aceh, tanah rencong yang kaya akan sejarah dan budaya, kini berhadapan dengan tantangan modernitas melalui generasi mudanya yang penuh potensi.
Oleh: Ninda Elvira *)
Aceh, tanah rencong yang kaya akan sejarah dan budaya, kini berhadapan dengan tantangan modernitas melalui generasi mudanya yang penuh potensi.
Pemuda Aceh saat ini berada di persimpangan krusial-mereka memiliki gagasan-gagasan cemerlang dan semangat perubahan yang menggebu, namun seringkali terbentur oleh keterbatasan ruang aksi dan kesempatan untuk mengaktualisasikan diri.
Fenomena ini menciptakan ketimpangan antara kapasitas intelektual serta kreativitas pemuda dengan wadah implementasi yang tersedia, sehingga banyak ide brilian hanya berakhir sebagai wacana tanpa aksi nyata.
Kesenjangan ini menjadi problematika serius yang perlu diuraikan dan diatasi demi membuka jalan bagi peran aktif generasi muda dalam membangun Aceh yang lebih maju.
Generasi muda Aceh sekarang memiliki semangat gotong-royong dan kearifan lokal layaknya banyak program kerja dari berbagai Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) yang fokus pada menjaga kelestarian lingkungan.
Nilai-nilai ini menjadi modal sosial yang berharga dalam menghadapi kompleksitas tantangan modern.
Dwi Annisa Ramadhanty Putri, Putri Indonesia Aceh 2023, melihat bahwa generasi muda Aceh memiliki semangat dan kreativitas tinggi yang potensial untuk dikembangkan lebih jauh.
Salah satu aspek penting dari potensi pemuda Aceh adalah peran mereka sebagai garda terdepan dalam upaya memberantas korupsi.
Askhalani, Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh, menekankan bahwa dengan semakin banyak pemuda yang berani bergerak dan mengawal demokrasi, Aceh memiliki peluang besar untuk menjadi wilayah yang lebih maju dan kosmopolit.
"Orang muda yang berani menyuarakan kebenaran, itu saja yang kita butuhkan. Tidak lebih dari itu," ungkapnya dengan tegas.
dan suara muda ini dapat kita lihat dan dengar dari berbagai kalangan mahasiswa yang mulai sadar dan paham akan kondisi politik Aceh sekarang, mereka mulai menyuarakan hak, pendapat dan menuangkan sikap kritis mereka apabila terdapat kebijakan yang melenceng.
Meskipun memiliki potensi besar, suara pemuda Aceh terkadang menghadapi berbagai hambatan dan keterbatasan ruang aksi.
Keterbatasan akses terhadap fasilitas, pelatihan, dan bimbingan yang memadai menjadi kendala utama dalam pengembangan potensi diri mereka.
Hal ini menyebabkan banyak ide brilian tidak dapat direalisasikan karena kurangnya
wadah dan dukungan yang diperlukan.
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.