Iring-iringan Bus dan Tangis Haru Warnai Pelepasan 175 JCH Aceh Barat di Masjid Agung Meulaboh

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Suasana haru dan penuh harapan menyelimuti halaman Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh, Selasa (20/5/2025) pagi, saat 175 Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Aceh Barat resmi dilepas menuju Tanah Suci.

Tangis haru pecah saat para jamaah menaiki bus yang akan mengantar mereka menuju ke Asrama Haji Banda Aceh. 

Isak tangis keluarga yang melambaikan tangan, berpadu dengan lantunan doa yang menggema, menjadi pemandangan yang menggugah hati. 

Deretan bus yang membawa rombongan jamaah seakan menjadi saksi awal dari perjalanan spiritual yang agung ini.

Pelepasan JCH tersebut dilakukan Asisten I Setdakab Aceh Barat, Ifan Murdani, yang hadir mewakili Bupati Aceh Barat, Tarmizi, SP, MM.

“Pagi ini kita berkumpul dengan penuh rasa bahagia menyaksikan saudara-saudara kita yang diberi kesempatan mulia untuk menunaikan rukun Islam kelima. Ini adalah momen yang sangat istimewa,” ujarnya.

Dari 175 jamaah, sebanyak 79 orang laki-laki dan 96 perempuan tergabung dalam Kloter 4 BTJ Aceh. 

Ifan juga menyampaikan pesan agar para jamaah menjaga kesehatan, kekompakan, serta senantiasa mematuhi arahan para pembimbing dan petugas haji.

“Perbanyaklah dzikir dan doa, tak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan seluruh masyarakat Aceh Barat,” tambahnya, dengan suara yang penuh empati.

Ia juga memberikan apresiasi kepada para pembimbing haji dan seluruh pihak yang telah bekerja keras mempersiapkan keberangkatan ini.

“Selamat jalan dan selamat menunaikan ibadah haji. Semoga seluruh jamaah memperoleh haji yang mabrur dan kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat walafiat, membawa berkah bagi keluarga dan daerah,” pungkasnya.

Momentum pelepasan ini menjadi bukti nyata kecintaan masyarakat Aceh terhadap nilai-nilai spiritual dan kebersamaan. 

Ratusan warga turut hadir memberikan dukungan moril, sembari mengabadikan momen perpisahan yang menggetarkan jiwa.

Bagi para calon tamu Allah, perjalanan suci yang mereka tempuh bukan sekadar fisik, melainkan panggilan hati menuju puncak pengabdian spiritual. Dan pagi itu, Meulaboh mengantar mereka dengan doa dan harapan terbaik.(*)