Meuseuraya Akbar 2025

Tahukah Anda? Ada Makam Sultan Pidie di Keulibeut, Mapesa Adakan Meuseuraya di Sana, Catat Jadwalnya

seorang Sultan terkenal di Kerajaan Pidie yang dimakamkan di Dayah Tanoh Keulibeut, sebuah desa pedalaman di Kecamatan Pidie. 

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/HANDOVER
Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia bekerja sama dengan beberapa pihak, termasuk Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (Mapesa) akan melaksanakan kegiatan Meusuraya Akbar 2025, di Kabupaten Pidie, Aceh. 

SERAMBINEWS.COM, SIGLI – Tak semua orang Pidie tahu bahwa Pidie adalah nama dari sebuah kerajaan merdeka pada masa lalu, yakni Pedir. 

Lebih banyak lagi yang tidak tahu nama-nama raja atau sultan yang pernah memerintah di Kerajaan Pedir.

Bahkan, sebagian besar orang Pidie yang tinggal di Pidie saat ini diyakini tidak pernah tahu bahwa ada seorang Sultan terkenal di Kerajaan Pidie yang dimakamkan di Dayah Tanoh Keulibeut, sebuah desa pedalaman di Kecamatan Pidie

Keberadaan makam Sultan Pidie yang terkenal dengan nama Sultan Ma’ruf Syah ini diungkap oleh para peneliti dan relawan Masyarakat Peduli Aceh (Mapesa) dalam penelitian beberapa tahun lalu. 

Bukan hanya satu makam, di sekitar kawasan itu, relawan Mapesa juga menemukan ratusan makam kuno lainnya, yang pemiliknya bisa diketahui dari inskripsi di batu nisannya.

Sebuah artikel yang dipublish Kompas.com pada 23 November 2021 menulis, Kerajaan Pedir termasuk kerajaan tua di Aceh yang pernah menjadi pusat perdagangan dan sangat kaya. 

Pada masa jayanya, Kerajaan Pedir pernah menguasai kerajaan-kerajaan di sekitarnya, termasuk Kerajaan Aceh. (Ulasannya bisa dibaca di bagian bawah artikel ini).

Meuseuraya di Makam Sultan Pidie

Peneliti Epigrafi Islam (tulisan kuno berbahasa Arab) pada lembaga Central Information of Samudra Pasai Heritage (CISAH) dan Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (MAPESA), Tgk Taqiyuddin Muhammad menyebut pihaknya menemukan banyak bukti yang menunjukkan Pidie sebagai salah satu pusat peradaban di Aceh pada masa lalu.

Selain batu nisan yang menunjukkan pemiliknya, di Pidie juga bisa ditemukan banyak sekali arsitektur bangunan, sistem pendidikan zawiyah, hingga para perajin yang masih melestarikan kerajinan masa lampau.

Taqiyuddin menyebutkan, para peneliti dan relawan Mapesa menemukan ratusan makam kuno yang menunjukkan pemiliknya merupakan para Sultan Pidie masa lalu.

Makam-makam ini tersebar di sejumlah kawasan di Kabupaten Pidie, terutama sekali di kawasan Kecamatan Pidie

Di antara makam itu terdapat satu makam yang diyakini milik Sultan Pidie Ma’ruf Syah, yang meninggal dunia pada Jumadil Akhir 917 H atau bulan September 1511 Masehi.

“Makam Sultan Ma’ruf Syah ini berada di Dayah Tanoh Keulibeut yang terpaut beberapa ratus meter dari Cot Guduek,” kata Tgk Taqiyuddin kepada Serambinews.com, di Sigli, Kabupaten Pidie, Rabu (21/5/2025).

Untuk diketahui, sejak awal bulan ini, Tgk Taqiyuddin bersama para pengurus dan relawan Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (Mapesa) berada di Pidie untuk persiapan kegiatan Meuseuraya Akbar 2025

Saat ditemui Serambinews.com, Tgk Taqiyuddin yang merupakan Pembina Mapesa, didampingi oleh pengurus Mapesa seperti Irfan M Nur, Amarullah Yacob, Munzir alias Bang Gaes, dan lainnya. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved