Berita Pidie
Abu Mudi Layani 16 Tanya Jawab Saat Pengajian Tastafi di Pidie, Bang Joni Empang Breuh Dapat Umrah
Kali ini ada sekitar 16 pertanyaan yang dijawab oleh Abu Mudi dengan topik berbagai persoalan sosial yang kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Saifullah
Laporan Idris Ismail | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Pimpinan Dayah Ma'hadul Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI) Mesjid Raya (Mesra) Samalanga, Bireuen, Syeikh Tgk H Hasanoel Bashry HG atau lebih kerap disapa Abu Mudi kembali mengisi Pengajian Tastafi ke-35 di SPBU Pulo Pisang, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Kamis (22/5/2025) malam.
Tercatat, pengajian bulanan tersebut turut dihadiri sekitar 2.000 jamaah.
Sebelumnya, sosok ulama kharismatik Aceh itu pernah mengisi pengajian Tastafi pertama kali pada Senin 2 Oktober 2023 silam, dan 15 Februari 2024) lalu.
“Selanjutnya, untuk Pengajian Tastafi ke-36 kalinya, akan diisi oleh ulama kharismatik Aceh, Tgk H Abdul Manan atau lebih kerap disapa Abu Manan pada Senin, 16 Juni 2025 malam mendatang," sebut pemilik SPBU Pulo Pisang, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, H Marzuki Abdullah kepada Serambinews.com, Kamis (22/5/2025) malam.
Dijelaskan juga, dalam pengajian ke-35 itu, pihak manajemen turut mengund doorprize tiket umrah.
Dalam penarikan doorprize yang dilakukan Abu Mudi, ternyata Abdul Hadi alias Bang Joni Empang Breuh beruntung mendapatkan tiket umrah dari manajemen SPBU Pulo Pisang, Kecamatan Pidie.
Selanjutnya, Tgk Ismail asal Gampong Sanggeu juga mendapat doorprize berupa uang tunai Rp 5 juta.
“Ada 50 anggota Pengajian Tastafi serta ribuan masyarakat akan mendapat kesempatan yang sama pada pengajian berikutnya," ujar dia.
Seperti lazimnya, pengajian bersama Abu Mudi lebih fokus mengupas kajian dari berbagai pertayaan para jamaah.
Kali ini ada sekitar 16 pertanyaan yang dijawab oleh Abu Mudi dengan topik berbagai persoalan sosial yang kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Di antaranya adalah persoalan hadirnya Master Ceremony (MC) pada rangkaian resepsi pernikahan yang menjadi bumbu 'adat' baru yang terus membumi.
Abu Mudi mengupas bahwa, dalam tradisi yang tidak baik adalah menghadirkan MC di dalam adat pesta perkawinan yang bukan menjadi khas budaya Aceh dan berpotensi merusak tatanan adat budaya Aceh.
“Pesta atau resepsi memang bagian dari agama, namun juga patut dihindari percampuran antara kaum hawa dan adam yang memiliki potensi penyimpangan agama," jelasnya.
Selain itu, Abu Mudi juga menjawab pertanyaan persyaratan pulang ke rumah baru tidaklah dianjurkan bersusah payah dengan harus menggelar kenduri.
Kasus ASN di Pidie Diduga Predator Anak di Bawah Umur, Polisi Periksa Lima Saksi |
![]() |
---|
Ketika Kapolres Pidie dan Istri Masak Kuliner Mi Suree di Ujong Pie Laweung |
![]() |
---|
Polisi Usut Dugaan Korupsi Dana Eks PNPM di Pidie Rp2,4 Miliar, Dikelola Sejak 2015 Hingga 2020 |
![]() |
---|
Murid SD 1 Sigli Dipangku Bunda PAUD Saat Diimunisasi, Dinkes Sebut Cakupan Rendah |
![]() |
---|
Pemkab Resmi Luncurkan Kartu Pidie Sehat: Capaian Imunisasi Masih Rendah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.