Internasional

Trump Mengamuk! Ancam Tarif 50 Persen untuk Uni Eropa & 25 Persen untuk iPhone Impor!

 "Kami telah menetapkan kesepakatan, kesepakatannya 50  persen . Namun sekali lagi, tidak ada tarif jika mereka membangun pabrik di sini."

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
Facebook The White House
TARIF DAGANG AS - Foto ini diambil pada Kamis (3/4/2025) dari Facebook The White House memperlihatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berbicara selama konferensi pers setelah menandatangani kenaikan tarif dagang baru antara AS dan negara lain di dunia, di Gedung Putih di Washington, DC, AS pada Rabu (2/4/2025). Donald Trump kembali mengguncang pasar global dengan ancaman terbaru terkait perang dagang. 

"Meskipun akan bagus jika kesepakatan dicapai saat pertemuan G7 bulan depan di Kanada, kami tidak akan terburu-buru," ujarnya. "Negara kami memiliki kepentingan nasional yang harus dilindungi."

Ia menekankan bahwa dalam dunia negosiasi, pihak yang terlalu tergesa biasanya akan berada di posisi yang kurang menguntungkan.

Kembali ke Strategi Tarif Tinggi

Langkah Trump ini tampaknya merupakan kelanjutan dari strategi tarif tinggi yang sempat diredam awal April lalu.

Saat itu, pasar merespons keras setelah hampir seluruh negara di dunia diumumkan akan dikenai tarif baru.

Namun, karena tekanan investor, Gedung Putih kemudian menarik sebagian besar kebijakan itu.

Saat ini, tarif dasar 10  persen  masih berlaku untuk banyak impor, dengan tambahan tarif terhadap barang-barang China yang sebelumnya sempat mencapai 145  persen  dan kini dipangkas menjadi 30  persen .

Baca juga: Harga Emas Terkapar! Trump Bikin Pasar Goyang dengan Manuver Mengejutkan

Jika diterapkan, tarif baru terhadap Uni Eropa akan menjadi yang paling agresif dalam sejarah perdagangan AS-Eropa dan bisa memicu perang dagang berkepanjangan.

 Ancaman tarif baru dari Trump tidak hanya mengganggu stabilitas pasar, tapi juga bisa berdampak langsung ke konsumen, pelaku bisnis, dan mitra dagang AS.

 Uni Eropa bersikap hati-hati namun tegas, sementara Apple menghadapi tekanan besar untuk memindahkan produksi ke AS, sesuatu yang dinilai sulit diwujudkan dalam waktu dekat.

Apakah ini hanya taktik negosiasi atau awal dari perang dagang besar-besaran? Dunia kini menunggu langkah selanjutnya dari Washington dan tanggapan tegas dari Brussels.

Baca juga: Rekor! Harga Emas Sentuh Langit di Tengah Perang Dagang dan Dolar Terkapar

 (Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved