Internasional
Trump Mengamuk! Ancam Tarif 50 Persen untuk Uni Eropa & 25 Persen untuk iPhone Impor!
"Kami telah menetapkan kesepakatan, kesepakatannya 50 persen . Namun sekali lagi, tidak ada tarif jika mereka membangun pabrik di sini."
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
"Saya sudah mengatakan kepada Tim Cook sejak lama," tulis Trump di platform Truth Social.
"Saya berharap iPhone yang dijual di Amerika dibuat di Amerika, bukan di India atau tempat lain."
Apple sendiri belum memberikan komentar resmi atas ancaman tersebut.
Baca juga: Trump Hantam Harvard! Tutup Pintu untuk Mahasiswa Internasional, Ambang Krisis Pendidikan Tinggi AS?
Namun, saham perusahaan ini langsung turun hingga 3 persen di pasar setelah pernyataan Trump beredar luas.
Beberapa analis menyatakan bahwa pemindahan produksi ke AS bukan hal yang mudah.
"Sulit membayangkan Apple bisa memenuhi permintaan presiden ini dalam waktu 3 hingga 5 tahun," kata analis dari DA Davidson & Co, Gil Luria.
Meskipun begitu, Apple disebut-sebut telah mempercepat rencana untuk memproduksi sebagian besar iPhone di India pada akhir 2026, sebagai langkah antisipasi terhadap ketidakpastian tarif di China.
Dampak ke Konsumen dan Ekonomi Global
Jika benar-benar diberlakukan, tarif sebesar 50 persen terhadap barang-barang dari Uni Eropa akan berdampak langsung pada harga barang-barang di Amerika, mulai dari mobil Jerman hingga minyak zaitun Italia.
Ini berpotensi membuat barang-barang impor lebih mahal bagi konsumen AS.
Baca juga: Trump Klaim Jackpot dari Teluk Senilai 2 triliun Dolar! Kesepakatan Fantastis atau Fatamorgana?
Data Uni Eropa menunjukkan bahwa ekspor UE ke Amerika Serikat pada tahun lalu mencapai sekitar €500 miliar (sekitar $566 miliar), dengan Jerman, Irlandia, dan Italia sebagai penyumbang terbesar.
Komoditas utama yang diekspor antara lain mobil dan suku cadangnya, bahan kimia, farmasi, serta pesawat terbang.
Kepala Perdagangan Uni Eropa, Maros Sefcovic, menanggapi ancaman ini dengan menyerukan pendekatan yang saling menghormati.
"Perdagangan Uni Eropa-AS harus dipandu oleh rasa saling menghormati, bukan ancaman," ujarnya setelah mengadakan panggilan telepon dengan Menteri Perdagangan AS dan mitranya, Jamieson Greer dan Howard Lutnick.
Negosiasi Lain Lebih Tenang
Sementara ketegangan dengan Uni Eropa meningkat, negosiasi dengan Jepang berlangsung lebih tenang.
Negosiator utama Jepang, Ryosei Akazawa, menyebut bahwa pembicaraan dengan pihak AS berlangsung terbuka dan lebih mendalam.
Baca juga: Trump Telepon Putin Dua Jam, Janji Akhiri Perang Ukraina Masih Sekadar Wacana
Agni-V Meluncur! Perlombaan Rudal India dan Pakistan Memanas, India Kirim Sinyal Keras ke China? |
![]() |
---|
Satria Kumbara Meringis Kesakitan, TNI Tegaskan Tak Lagi Bertanggung Jawab Kepada Pengkhianat Negara |
![]() |
---|
The Fed Siap Tekan Suku Bunga, Wall Street Bergairah, Trump Ngamuk Lagi? |
![]() |
---|
Korea Selatan Hujani Peluru Peringatan, Tentara Korut Kabur dari Perbatasan! |
![]() |
---|
Misteri Kematian Zara Qairina: Sidang Penentuan Pemeriksaan Digelar Hari Ini, 195 Saksi Diperiksa! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.