Internasional

Trump Mengamuk! Ancam Tarif 50 Persen untuk Uni Eropa & 25 Persen untuk iPhone Impor!

 "Kami telah menetapkan kesepakatan, kesepakatannya 50  persen . Namun sekali lagi, tidak ada tarif jika mereka membangun pabrik di sini."

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
Facebook The White House
TARIF DAGANG AS - Foto ini diambil pada Kamis (3/4/2025) dari Facebook The White House memperlihatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berbicara selama konferensi pers setelah menandatangani kenaikan tarif dagang baru antara AS dan negara lain di dunia, di Gedung Putih di Washington, DC, AS pada Rabu (2/4/2025). Donald Trump kembali mengguncang pasar global dengan ancaman terbaru terkait perang dagang. 

"Saya sudah mengatakan kepada Tim Cook sejak lama," tulis Trump di platform Truth Social.

"Saya berharap iPhone yang dijual di Amerika dibuat di Amerika, bukan di India atau tempat lain."

Apple sendiri belum memberikan komentar resmi atas ancaman tersebut.

Baca juga: Trump Hantam Harvard! Tutup Pintu untuk Mahasiswa Internasional, Ambang Krisis Pendidikan Tinggi AS?

Namun, saham perusahaan ini langsung turun hingga 3  persen  di pasar setelah pernyataan Trump beredar luas.

Beberapa analis menyatakan bahwa pemindahan produksi ke AS bukan hal yang mudah.

"Sulit membayangkan Apple bisa memenuhi permintaan presiden ini dalam waktu 3 hingga 5 tahun," kata analis dari DA Davidson & Co, Gil Luria.

Meskipun begitu, Apple disebut-sebut telah mempercepat rencana untuk memproduksi sebagian besar iPhone di India pada akhir 2026, sebagai langkah antisipasi terhadap ketidakpastian tarif di China.

Dampak ke Konsumen dan Ekonomi Global

Jika benar-benar diberlakukan, tarif sebesar 50  persen terhadap barang-barang dari Uni Eropa akan berdampak langsung pada harga barang-barang di Amerika, mulai dari mobil Jerman hingga minyak zaitun Italia.

 Ini berpotensi membuat barang-barang impor lebih mahal bagi konsumen AS.

Baca juga: Trump Klaim Jackpot dari Teluk Senilai 2 triliun Dolar!  Kesepakatan Fantastis atau Fatamorgana?

Data Uni Eropa menunjukkan bahwa ekspor UE ke Amerika Serikat pada tahun lalu mencapai sekitar €500 miliar (sekitar $566 miliar), dengan Jerman, Irlandia, dan Italia sebagai penyumbang terbesar.

Komoditas utama yang diekspor antara lain mobil dan suku cadangnya, bahan kimia, farmasi, serta pesawat terbang.

Kepala Perdagangan Uni Eropa, Maros Sefcovic, menanggapi ancaman ini dengan menyerukan pendekatan yang saling menghormati.

"Perdagangan Uni Eropa-AS harus dipandu oleh rasa saling menghormati, bukan ancaman," ujarnya setelah mengadakan panggilan telepon dengan Menteri Perdagangan AS dan mitranya, Jamieson Greer dan Howard Lutnick.

Negosiasi Lain Lebih Tenang

Sementara ketegangan dengan Uni Eropa meningkat, negosiasi dengan Jepang berlangsung lebih tenang.

Negosiator utama Jepang, Ryosei Akazawa, menyebut bahwa pembicaraan dengan pihak AS berlangsung terbuka dan lebih mendalam.

Baca juga: Trump Telepon Putin Dua Jam, Janji Akhiri Perang Ukraina Masih Sekadar Wacana

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved