Feature

Sejarah Baru di Kota Langsa, Melvita Sari Perempuan Pertama Pimpin DPRK Langsa

Melvita Sari mencatat sejarah baru di Kota Langsa sebagai perempuan pertama yang menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK)

Editor: mufti
zoom-inlihat foto Sejarah Baru di Kota Langsa, Melvita Sari Perempuan Pertama Pimpin DPRK Langsa
SERAMBI/HENDRI
Melvita Sari

Melvita Sari mencatat sejarah baru di Kota Langsa sebagai perempuan pertama yang menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK). Politisi muda dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini tengah menjabat di periode keduanya sebagai anggota dewan.

Perempuan kelahiran 6 Mei 1996 ini memulai kiprahnya di dunia politik sejak usia 23 tahun. Lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara (STIA LAN) Bandung pada tahun 2018, ia langsung mencalonkan diri sebagai anggota DPRK dan berhasil meraih kursi pada Pemilu 2019. “Alhamdulillah, dari kampus langsung goes to parlemen,” ujar Melvita mengenang awal karier politiknya, Selasa (27/5/2025). 

Sejak kuliah, wanita yang kini berusia 29 tahun tersebut sudah aktif dan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk mengajar ke sekolah-sekolah yang berada di pelosok Pulau Jawa.

Hal itulah yang kemudian melatarbelakangi dan memotivasi Melvita untuk kembali ke daerah tanah kelahiran serta membangun Kota Langsa.

“Capaian ini menjadi lebih istimewa karena PAN berhasil memperoleh lima kursi di DPRK Langsa dari yang sebelumnya tidak memiliki kursi sama sekali,” tuturnya. 

Kendati sudah menduduki kursi parlemen, istri dari M. Raja Aqsa Mufti ini tetap aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Bahkan, setiap Jumat dirinya kerap berkolaborasi dengan berbagai komunitas di Langsa melakukan aksi Jumat berkah. 

“Kadang-kadang kalau tidak ada kegiatan di kantor dan ada masyarakat yang sakit saya akan mengunjungi mereka, saya suka dengan hal seperti ini, dan kegiaatan-kegiatan seperti ini membuat saya lebih tenang,” ungkapnya. 

Sebagai perempuan muda yang penuh semangat, ia bertekad memperjuangkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) selama menjabat. Menyadari tingginya angka pengangguran di Langsa, ia bersama pemerintah kota berencana mendirikan lembaga pelatihan soft skill untuk membekali masyarakat, terutama generasi muda, dengan keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia kerja.

“Banyak lulusan SMA atau sarjana yang tidak punya keterampilan spesifik. Padahal, di dunia kerja teori saja tidak cukup. Maka apa pun latar belakang pendidikan mereka, harus ada skill tambahan,” ungkapnya.

Sebagai perempuan pertama yang memimpin DPRK Langsa, ia juga berharap kehadirannya bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya perempuan, untuk berani berperan dalam kepemimpinan dan pembangunan daerah. “Semoga ke depan akan lebih banyak anak muda, termasuk perempuan, yang bisa menjadi pemimpin, baik di parlemen maupun di lembaga-lembaga lainnya,” pungkasnya.(ra)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved