Wellness

Menstruasi Lebih dari 8 Hari? Kenali Bahaya Menoragia Sebelum Terlambat

Namun, hampir separuh perempuan mengira kondisi menoragia ini adalah bagian normal dari siklus haid. 

Penulis: Gina Zahrina | Editor: Amirullah
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
ILUSTRASI MENSTRUASI - Keluhan seperti kelelah, kebocoran pembalut hingga tampak pucat bisa jadi itu menoragia, yang mana kondisi ini bukan kondisi yang harus dianggap biasa. Berikut menstruasi berlebihan bisa ganggu kesehatan hingga keuangan, waspadai menoragia. 

SERAMBINEWS.COM - Menstruasi yang berlangsung lebih dari delapan hari dan mengeluarkan darah lebih dari 80 mililiter per siklus dapat menjadi tanda kondisi medis bernama menoragia. 

Kondisi menstruasi ini sering dianggap wajar oleh sebagian perempuan, padahal bisa berdampak serius terhadap kesehatan tubuh, mental, serta keuangan atau tidak tau apa itu menoragia.

Menoragia dialami saat menstruasi oleh sekitar satu dari empat perempuan usia produktif. Namun, hampir separuh perempuan mengira kondisi menoragia ini adalah bagian normal dari siklus haid. 

Banyak pula yang tidak mengetahui bahwa sebenarnya ada pilihan pengobatan yang bisa membantu mengatasi kondisi ini.

Mengganggu Aktivitas dan Kehidupan Sosial

Dilansir dari Kompas, menoragia menyebabkan berbagai keluhan yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. 

Perempuan yang mengalami perdarahan haid berlebih sering merasa cemas akan kebocoran pembalut, sehingga mereka menghindari aktivitas sosial. 

Baca juga: Kenapa Jerawat Muncul Sebelum Menstruasi? Ini Penjelasan dan Solusinya

Sebuah studi internasional menunjukkan bahwa dari 15.107 perempuan yang diteliti, sebanyak 41 persen mengalami perdarahan menstruasi berat. 

Di antara mereka, sebagian besar merasa cemas, kelelahan, dan bahkan mengalami gejala fisik seperti sesak napas atau pingsan saat menstruasi.

Sayangnya, sebagian besar perempuan yang mengalami menoragia menahan keluhan tersebut selama hampir tiga tahun sebelum akhirnya mencari bantuan medis. Padahal, semakin lama dibiarkan, dampaknya bisa semakin serius.

Berisiko Menyebabkan Anemia dan Gangguan Jantung

Salah satu dampak medis utama dari menoragia adalah anemia defisiensi besi. Kondisi ini terjadi karena tubuh kehilangan terlalu banyak zat besi akibat perdarahan yang berlebihan. 

Akibatnya, perempuan mudah merasa lelah, tampak pucat, dan mengalami gangguan fisik lainnya seperti sesak napas. 

Dalam kasus yang lebih berat, anemia juga bisa memengaruhi kerja jantung karena jantung harus bekerja lebih keras untuk mencukupi kebutuhan oksigen tubuh. 

Bila berlangsung lama, risiko terjadinya pembesaran jantung atau bahkan gagal jantung pun meningkat.

Baca juga: Siklus Menstruasi Normal vs Menoragia: Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Beban Mental dan Finansial Ikut Meningkat

Selain menurunkan kondisi fisik, menoragia juga berdampak pada kesehatan mental. Banyak perempuan kesulitan tidur karena harus sering berganti pembalut di malam hari. 

Kondisi ini turut memicu stres dan rasa lelah berkepanjangan. Beban finansial juga meningkat, karena harus sering membeli pembalut dalam jumlah besar dan mengalami penurunan produktivitas kerja akibat kelelahan.

Perlu Kesadaran dan Penanganan Medis

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved