Berita Internasional

Elon Musk Tinggalkan Pemerintahan Donald Trump! Ini Alasan di Baliknya dan Fokus pada Tesla & SpaceX

Elon Elon Musk menyatakan bahwa selama menjabat, terdapat sejumlah kebijakan pemerintahan yang tidak sepenuhnya sejalan dengan pandangannya. 

Penulis: Gina Zahrina | Editor: Amirullah
Tangkapan Layar YouTube Fox News
TRUMP DAN MUSK - (Arsip) Tangkapan layar ini diambil pada Jumat (21/2/2025) dari live streaming Fox News yang tayang pada Kamis (20/2/2025), memperlihatkan Presiden AS Donald Trump (kiri) dan pengusaha AS Elon Musk (kanan). Saat ini Elon Musk secara resmi mengakhiri masa jabatannya dibawah pemerintahan Donald Trump, berikut adalah Alasannya. 

Akibatnya, DOGE kerap dijadikan kambing hitam atas berbagai pemangkasan dan kebijakan kontroversial yang diterapkan pemerintahan.

Kini, setelah resmi mundur dari posisi kepala DOGE, Elon Elon Musk memilih untuk kembali fokus menjalankan bisnis dan perusahaannya. 

Dalam sesi panggilan investor Tesla pada (22/4/2025), Elon Musk sudah memberi sinyal bahwa ia akan mengalokasikan lebih banyak waktu dan energi untuk Tesla, sekaligus memastikan perusahaan-perusahaannya terus berkembang. 

Baca juga: Eks Presiden Rusia Ngamuk Donald Trump Hina Vladimir Putin, Ancam Perang Dunia III

Fokus ini juga termasuk pengembangan SpaceX, perusahaan penerbangan luar angkasa miliknya yang selama ini menjadi salah satu proyek ambisius Elon Musk.

Presiden Donald Donald Trump sendiri sebelumnya sudah menyatakan bahwa masa tugas Elon Musk tidak akan diperpanjang. 

Donald Trump mengaku menghargai peran Elon Musk dan menganggapnya sebagai sosok luar biasa, namun juga menyadari bahwa Elon Musk memiliki tanggung jawab besar terhadap perusahaannya. 

"Saya rasa, dia orang yang luar biasa. Tapi saya pikir dia punya perusahaan besar untuk dijalankan. Dan karena itu, dia akan kembali (berbisnis)," kata Donald Trump.

Department of Government Efficiency (DOGE) dibentuk sebagai bagian dari janji kampanye Donald Trump untuk memangkas birokrasi yang dinilai terlalu besar dan mengurangi pemborosan anggaran pemerintah. 

Tugas utama DOGE adalah merancang dan menerapkan rencana aksi untuk menghilangkan penipuan dan pemborosan dalam waktu enam bulan pertama sejak pembentukannya. 

Baca juga: Donald Trump Tuding Harvard Antisemit dan Minta Buka Data Mahasiswa Internasional

Elon Musk sendiri menjabat sebagai "pegawai khusus pemerintah" dengan aturan masa kerja maksimal 130 hari dalam setahun, sesuai regulasi dari Departemen Kehakiman AS. 

Selama menjabat, Elon Musk tidak menerima gaji dari pemerintah federal dan tidak diwajibkan melaporkan harta kekayaannya secara publik.

Keterlibatan Elon Elon Musk dalam pemerintahan ini menarik perhatian luas karena jarang ada pebisnis sekelas dirinya yang langsung terjun ke birokrasi pemerintah. 

Sebelum menjabat, Elon Musk dikenal sebagai pendukung Donald Donald Trump selama kampanye, bahkan masuk dalam tim pemenangan dan aktif dalam berbagai kegiatan penggalangan dana.

Dengan mundurnya Elon Musk dari DOGE, masa depan departemen ini menjadi tanda tanya.

Pemerintahan Donald Trump harus mencari pengganti yang mampu melanjutkan misi penghematan dan efisiensi anggaran, meski tantangannya tetap besar mengingat kontroversi yang selama ini mengiringi kebijakan DOGE.

Sementara itu, Elon Elon Musk kini kembali ke fokus utama yang sudah lama ia jalani, yakni mengembangkan teknologi kendaraan listrik dan eksplorasi luar angkasa. 

Tesla dan SpaceX diharapkan terus menjadi motor inovasi yang mendorong perubahan di berbagai bidang, dari transportasi hingga antariksa.

(Serambinews.com/Gina Zahrina)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved