Kesehatan

Benarkah Tidak Boleh Gunakan Sabun di Area Kewanitaan? Ini Penjelasan dr Boyke, Pilih pH yang Tepat

dr Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS, menegaskan bahwa penggunaan sabun tetap diperbolehkan, asal jenisnya tepat dan pH-nya seimbang.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Nur Nihayati
Meta AI
Produk sabun khusus kewanitaan dengan pH seimbang kini menjadi pilihan praktis bagi perempuan modern. Ilustrasi sabun buatan Meta AI, Rabu (11/6/2025) ini menggambarkan pentingnya memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keseimbangan pH alami tubuh. 

SERAMBINEWS.COM - Masih banyak perempuan yang ragu menggunakan sabun untuk membersihkan area kewanitaan karena takut mengganggu pH alami dan menyebabkan bau tidak sedap.

Namun, dr Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS, menegaskan bahwa penggunaan sabun tetap diperbolehkan, asal jenisnya tepat dan pH-nya seimbang.

“Sebetulnya pakai sabun boleh, karena daerah di situ bagaimanapun juga butuh antiseptik untuk membunuh jamur, virus, atau bakteri yang akan masuk ke sana,” ujar dr Boyke dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Has Creative, Rabu (11/6/2025).

Menurutnya, selama ini banyak yang beranggapan bahwa mencuci area kewanitaan cukup dengan air biasa.

Namun hal itu kurang tepat jika tidak diimbangi dengan pemilihan produk pembersih yang sesuai.

“Kalau pakai sabun sembarangan, memang bisa mengganggu pH dan menyebabkan bau anyir. Tapi sekarang sudah ada produk yang lebih praktis dan aman,” lanjutnya.

Baca juga: Dr Boyke Ungkap Risiko Membedaki Area Selangkangan Bayi: Bisa Sebabkan Kista Ovarium di Usia Remaja

Zaman Dulu Harus Rebus Daun Sirih, Sekarang Praktis

dr Boyke menyebut, di masa lalu perempuan Indonesia menggunakan daun sirih yang direbus untuk menjaga kebersihan organ intim. Namun, proses ini dinilai cukup merepotkan.

“Zaman dulu kan mesti tujuh lembar daun sirih direbus, itu kan ribet banget kan? Sekarang sudah ada produk yang mengandung ekstrak daun sirih dan lebih mudah digunakan,” jelasnya.

Kuncinya Ada di pH 4–5

Salah satu hal terpenting dalam memilih sabun kewanitaan adalah memperhatikan tingkat keasaman (pH)-nya. pH normal di area kewanitaan bersifat asam, sehingga produk yang digunakan sebaiknya menyesuaikan.

“Kita tahu, pH sifatnya adalah asam, maka kita buat pH-nya sekitar 4 sampai 5, sehingga ketika dipakai juga aman,” tutur dr Boyke.

Dengan pH yang sesuai, flora normal seperti Lactobacillus tetap terjaga, dan risiko infeksi pun bisa diminimalisir.

Meskipun penggunaan sabun diperbolehkan, dr Boyke mengingatkan bahwa bagian yang dibersihkan hanyalah bagian luar atau vulva.

Baca juga: Orangtua Sering Lakukan Ini ke Bayi Perempuannya usai Mandi, dr Boyke: Dewasa Nanti Bisa Kena Kista!

Risiko Membedaki Area Selangkangan, Sebabkan Kista Ovarium

Praktik membedaki area selangkangan bayi perempuan usai mandi atau buang air ternyata bukan kebiasaan yang sepele.

Menurut dr Boyke Dian Nugraha, kebiasaan membedaki area selangkangan ini justru bisa berdampak serius pada kesehatan organ reproduksi anak di masa depan.

Dalam sebuah podcast di kanal YouTube Has Creative yang dikutip Serambinews.com, Selasa (10/6/2025), dr Boyke menyampaikan bahwa penggunaan bedak di area kewanitaan dapat menyebabkan partikel bedak masuk ke dalam vagina, lalu menempel di indung telur (ovarium), yang pada akhirnya bisa memicu pertumbuhan kista.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved