Kesehatan

Jangan Cukur Gundul Bulu Miss V! Seksolog dr Boyke Ungkap Bahaya Tersembunyi yang Jarang Diketahui

Mencukur gundul bulu Miss V justru dapat memicu infeksi jamur dan bakteri lebih mudah menyerang area sensitif tersebut.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Kolase Tangkapan Layar YouTube HAS Creative & Meta AI
Seksolog dr Boyke Dian Nugraha dalam sebuah podcast (kiri) dan ilustrasi wanita memegang alat cukur (kanan) buatan Meta Ai, Kamis (12/6/2025). Dalam podcast tersebut, dr Boyke memperingatkan bahaya mencukur habis bulu kemaluan. 

SERAMBINEWS.COM - Kebiasaan mencukur habis bulu kemaluan di area organ kewanitaan, khususnya area Miss V, tengah menjadi tren di kalangan perempuan masa kini.

Namun, benarkah tindakan mencukur habis bulu kemaluan aman dan sehat?

Dr Boyke Dian Nugraha, dokter spesialis kandungan, memberi peringatan serius dalam sebuah podcast yang diunggah di kanal YouTube Has Creative.

Menurut dr Boyke, mencukur gundul bulu Miss V justru dapat memicu infeksi jamur dan bakteri lebih mudah menyerang area sensitif tersebut.

Hal ini karena bulu kemaluan berfungsi sebagai penyaring alami yang mencegah kotoran dan mikroorganisme masuk ke dalam organ intim.

“Kalau Miss V digundulin, bakteri dan jamur bisa lebih mudah masuk karena tidak ada penyaringnya,” jelas dr Boyke dikutip Serambinews.com, Kamis (12/6/2025).

Baca juga: Benarkah Tidak Boleh Gunakan Sabun di Area Kewanitaan? Ini Penjelasan dr Boyke, Pilih pH yang Tepat

Selain itu, dr Boyke juga menegaskan bahwa bulu kemaluan bukan bagian tubuh yang harus dihilangkan, melainkan harus dirawat dengan baik agar fungsinya tetap optimal.

Ia mengingatkan bahwa jika tidak dirawat, rambut kemaluan memang bisa menjadi tempat berkembangnya kutu atau masalah lain, tapi bukan berarti harus dicukur habis.

Lebih jauh, dr Boyke mengungkapkan fakta mengejutkan soal kebiasaan orang tua yang membubuhkan bedak di area genital bayi perempuan.

Alih-alih menghilangkan lembap di area kewanitaan, justru tindakan tersebut berbahaya.

Menurutnya, hal ini bukan hanya tidak dianjurkan, tetapi juga bisa berkontribusi pada munculnya kista ovarium di masa depan.

“Saya pernah menangani operasi kista besar pada anak 14 tahun, dan ibunya mengaku sering membedaki area intim sang anak sejak bayi. Bedak itu bisa masuk dan menempel di indung telur, memicu tumor ovarium,” kata dr Boyke.

Baca juga: Dr Boyke Ungkap Risiko Membedaki Area Selangkangan Bayi: Bisa Sebabkan Kista Ovarium di Usia Remaja

Dr Boyke juga menyoroti pentingnya edukasi kesehatan reproduksi sejak anak memasuki masa pubertas, terutama bagi generasi muda.

Orang tua diharapkan dapat mengajarkan anak cara menjaga kebersihan organ intim dengan benar, termasuk penggunaan pembalut dan perawatan sehari-hari.

“Anak-anak Gen Z harus tahu bagaimana menjaga organ intim mereka. Orang tua juga harus aktif mendampingi dan memberi edukasi yang tepat,” tegasnya.

Bahaya Makanan Cepat Saji/Junk Food Bisa Ganggu Hormon & Sulit Punya Anak

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved