Breaking News

Konflik Iran vs Israel

Jika Perang Melawan Iran Terus Berlanjut, Israel Bisa Hancur Kehabisan Pencegat Rudal

Sejak 13 Juni, operasi militer balasan Iran True Promise III telah memberikan pukulan berat tidak hanya pada kompleks industri militer Israel

Editor: Faisal Zamzami
RNTV/TangkapLayar
CEGAT RUDAL - Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel menembak untuk mencegat rudal selama serangan Iran di Tel Aviv, Israel, pada Minggu (15/6/2025). Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan Iron Dome mengalami malfungsi karena salvo rudal mereka. 

SERAMBINEWS.COM - Ketika agresi Israel terhadap Republik Islam Iran memasuki hari kelima pada hari Selasa, para pejabat AS menjadi semakin khawatir atas menipisnya secara cepat pencegat rudal canggih rezim Israel, menurut sebuah laporan.

Mengutip seorang pejabat senior AS yang mengetahui upaya pasokan ulang, sebuah laporan di Middle East Eye mengatakan Israel menghabiskan persediaan pencegat rudal balistiknya dengan "cepat".

Kekhawatiran ini khususnya muncul di kalangan pemerintah AS yang khawatir serangan langsung Amerika terhadap Iran dapat memicu balasan besar-besaran Iran terhadap Israel, yang berisiko menyebabkan penarikan besar-besaran inventaris pencegat global AS.

Sejak 13 Juni, operasi militer balasan Iran True Promise III telah memberikan pukulan berat tidak hanya pada kompleks industri militer Israel tetapi juga pada pertahanan udaranya yang semakin menipis.

Sistem pertahanan udara Arrow, yang dikembangkan bersama oleh AS dan Israel dan dirancang untuk menembak jatuh ancaman balistik jarak jauh, dianggap mahal untuk diisi ulang.

Tantangan rezim Israel dalam mengisi kembali pencegat ini terus berlanjut sejak Janji Sejati I pada April 2024 sebagai respons terhadap serangan Israel terhadap misi diplomatik Iran di Suriah.

“Jenis pencegat yang dibutuhkan untuk menembak jatuh rudal balistik mahal dan sulit diproduksi dalam jumlah besar,” kata Dan Caldwell, mantan pejabat senior Pentagon, seperti dikutip dalam laporan tersebut.

Ia memperingatkan bahwa Israel dan AS mungkin harus segera membagi persediaan senjata mereka, terutama mengingat pengeluaran sebelumnya untuk melawan serangan militer Yaman.

"Kami tidak tahu berapa banyak lagi yang bisa diluncurkan Iran," kata Josh Paul, mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS yang mengundurkan diri sebagai protes atas dukungan AS terhadap perang genosida Israel di Gaza. "Saya pikir masalahnya lebih pada peluncur daripada rudal."

Baca juga: VIDEO - 30 Rudal Salvo Bakar Tel Aviv, Iran Membumihanguskan Kota-kota Israel

Tiga pejabat Arab yang terlibat dalam mediasi antara Washington dan Teheran mengatakan kepada situs berita Qatar bahwa mereka yakin keterlibatan langsung AS dalam serangan Israel terhadap Iran semakin mungkin terjadi, sementara banyak yang sudah menggambarkan Washington sebagai "pihak yang turut berperang."

Seorang pejabat pertahanan AS, demikian pernyataan laporan itu, mengklaim bahwa Angkatan Laut AS telah menggunakan pencegat berbasis kapal SM-3 untuk menembak jatuh rudal Iran dari Mediterania timur, dan menambahkan bahwa persediaannya tidaklah tak terbatas.

Pada hari Selasa, beberapa jam setelah ia secara langsung mengancam Iran, Trump mengadakan pertemuan di Ruang Situasi dengan penasihat keamanan nasional, media AS melaporkan.

Menurut para analis, Trump telah disandera oleh Netanyahu dan lobi Israel yang berpengaruh di Washington, yang mendesaknya untuk melanjutkan serangan langsung, meskipun banyak penasihatnya memperingatkannya terhadap langkah yang gegabah tersebut.

Trump bahkan mengabaikan penilaian terkini direktur intelijen nasional AS Tulsi Gabbard yang dengan jelas menekankan bahwa Iran tidak mengembangkan senjata nuklir.

“MENYERAH TANPA SYARAT!” tulis Trump dalam unggahan media sosial pada hari Selasa, yang oleh banyak orang dianggap sebagai peringatan langsung terhadap Iran dan kolusinya dengan Netanyahu.

Baca juga: Iran Akan Gunakan Senjata Rahasia dalam Beberapa Hari ke Depan, Israel Dipastikan Hancur

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved