Konflik Iran vs Israel

Iran Siap Serang Amerika Serikat Jika Bantu Israel Perang

Teheran dikabarkan telah menyiapkan rudal dan berbagai peralatan militer lainnya untuk menyerang pangkalan-pangkalan Amerika Serikat

Editor: Faisal Zamzami
TINN
RUDAL HIPERSONIK FATTAH-1 - Rudal Hipersonik Fattah-1 milik Iran saat pertama kali diperlihatkan pada Juni 2023. IRGC mengatakan pihaknya telah meluncurkan rudal Hipersonik Fattah-1 terhadap Israel, Rabu (18/6/2025) dini hari. 

SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Teheran dikabarkan telah menyiapkan rudal dan berbagai peralatan militer lainnya untuk menyerang pangkalan-pangkalan Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah, jika Washington memutuskan bergabung dalam perang antara Israel dan Iran.

Informasi ini disampaikan oleh pejabat Amerika yang meninjau laporan intelijen terbaru, sebagaimana diberitakan New York Times pada Selasa (17/6/2025).

Kekhawatiran akan meluasnya konflik di Timur Tengah semakin mencuat di kalangan pejabat AS, seiring dengan desakan Tel Aviv kepada Gedung Putih untuk campur tangan dalam konfliknya dengan Teheran.

Amerika Serikat sendiri telah mengirim sekitar 30-an pesawat pengisian bahan bakar ke Eropa.

Pesawat-pesawat ini dapat digunakan untuk mendukung jet tempur dalam melindungi pangkalan-pangkalan Amerika, atau memperluas jangkauan pembom yang mungkin terlibat dalam setiap serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.

 Ancaman balasan Iran dan sekutunya
 

Para pejabat AS memperingatkan, jika Washington benar-benar bergabung dalam pertempuran Israel dan menyerang Fordo, salah satu fasilitas nuklir utama Iran, milisi Houthi yang didukung Teheran hampir pasti akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah. 

Selain itu, milisi pro-Iran di Irak dan Suriah kemungkinan besar akan mencoba menyerang pangkalan-pangkalan AS di wilayah tersebut.

Pejabat lain menambahkan, dalam skenario serangan tersebut, Iran juga dapat mulai memasang ranjau di Selat Hormuz untuk menjebak kapal-kapal perang Amerika di Teluk Persia, sehingga membatasi pergerakan mereka.

Sebagai respons, komandan militer AS telah menempatkan pasukan Amerika dalam siaga tinggi di pangkalan militer di seluruh wilayah, termasuk di Uni Emirat Arab, Yordania, dan Arab Saudi.

Saat ini, lebih dari 40.000 tentara Amerika telah ditempatkan di Timur Tengah.

Dua pejabat Iran secara terpisah mengakui bahwa negara mereka akan menyerang pangkalan AS di Timur Tengah, dimulai dengan pangkalan di Irak, jika Amerika Serikat bergabung dalam perang Israel.

Mereka juga menegaskan bahwa Iran akan menargetkan pangkalan-pangkalan Amerika yang berada di negara-negara Arab dan ikut serta dalam serangan.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi pada Senin (16/6/2025) menegaskan sikap Teheran.

 "Musuh kita harus tahu bahwa mereka tidak dapat mencapai solusi dengan serangan militer terhadap kita, dan tidak akan dapat memaksakan keinginan mereka kepada rakyat Iran," kata Araghchi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved