Konflik Iran vs Israel

Iran Sebut AS Berkhianat, Berjanji Balas Serangan Amerika Serikat

Serangan AS ke Iran dianggap sebagai "pelanggaran berat dan belum pernah terjadi sebelumnya" terhadap hukum internasional.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkap layar X
ILUSTRASI AS SERANG IRAN - Tiga fasilitas nuklir utama Iran, Fordow, Natanz dan Isfahan, mengalami serangan udara yang diklaim telah diluncurkan oleh Amerika Serikat. 

Meski demikian, belum ada tanggapan resmi dari Pemimpin Tertinggi Khamenei atas serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran.

Baca juga: Netanyahu: AS Telah Memenuhi Janjinya Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran

Ahli sebut kekhawatiran perang sangat nyata

Tak hanya dari internal Iran, serangan balasan juga disampaikan oleh sekutu Iran lainnya.

Direktur Forum Studi Timur Tengah di Universitas Deakin di Australia Shahram Akbarzadeh mengatakan, perang regional bakal terjadi usai pengeboman AS di situs nuklir Iran.

"Ada kekhawatiran yang sangat nyata," kata dia, dikutip dari Al Jazeera.

Akbarzadeh mengatakan, meski Iran telah menjelaskan bahwa mereka memiliki hak untuk menanggapi, tidak menutup kemungkinan sekutu-sekutu di kawasan itu ikut bertindak tanpa menunggu perintah resmi.

"Ada begitu banyak sekutu dan proksi Iran di kawasan tersebut yang mungkin tidak menunggu perintah serangan dari Teheran, yang mungkin mengambil tindakan sendiri untuk menyerang aset AS di kawasan tersebut," ucap dia.

Kelompok Houthi yang didukung Iran misalnya. Melalui anggota biro politik kelompok Yaman, Hezam al-Asad bahkan telah mengeluarkan peringatan singkat kepada AS melalui unggahan di media sosial.

“Washington harus menanggung konsekuensinya,” tulisnya, masih dari sumber yang sama.


Sebelumnya pada November 2023, Angkatan Bersenjata Yaman yang dikendalikan Houthi mengatakan siap menargetkan kapal perang Angkatan Laut AS di Laut Merah jika musuh Amerika melancarkan agresi untuk mendukung Israel.

AS membalas dengan serangkaian serangan udara terhadap target-target Houthi di Yaman yang berlanjut hingga musim semi tahun ini.

Sementara itu, Hamas juga ikut mengutuk serangan AS ke Iran dengan menyebutnya sebagai pelanggaran hukum Internasional.

"Agresi brutal ini adalah eskalasi yang berbahaya, kepatuhan buta terhadap agenda (Israel), pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, dan ancaman langsung terhadap perdamaian dan keamanan internasional,” kata Hamas, dikutip dari CNN, Minggu (22/6/2025).

Kelompok militan Palestina yang memiliki hubungan kuat dengan Iran ini mengatakan bahwa serangan AS merupakan pelanggaran terhadap semua norma dan konvensi internasional.

Hamas juga berjanji akan meminta pertanggungjawaban AS dan Israel.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved