Kesehatan

Perbedaan Alergi Kulit dan Stevens Johnson Syndrome, Fakta Penyakit yang Diisukan Menyerang Jokowi

Beredar spekulasi bahwa Jokowi terkena penyakit langka Stevens Johnson Syndrome (SJS). Apa fakta yang sebenarnya?

Penulis: Gina Zahrina | Editor: Muhammad Hadi
ST/Tribun Solo
PENYAKIT JOKOWI - Kondisi kesehatan Presiden Jokowi tengah jadi sorotan publik. Usai kembali dari Vatikan, Jokowi mengalami alergi kulit. Namun di media sosial, beredar spekulasi bahwa ia terkena penyakit langka Stevens Johnson Syndrome (SJS). Apa fakta yang sebenarnya? 

SERAMBINEWS.COM - Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, tengah menjalani pemulihan akibat alergi kulit yang dialaminya usai kunjungan kenegaraan ke Vatikan bukan Stevens Johnson Syndrome.

Kondisinya dilaporkan dalam keadaan stabil dan tetap bugar, meski saat ini tengah beristirahat di kediamannya di Solo.

Ajudan Presiden, Kompol Syarif Fitriansyah, menegaskan bahwa informasi yang beredar mengenai Jokowi terkena Stevens Johnson Syndrome (SJS) tidak benar.

“Bapak saat ini sedang pemulihan dari alergi kulit pasca-pulang dari Vatikan,” ujarnyakata Kompol Syarif Fitriansyah sebagai mana dikutip dari Kompas.com pada Kamis (5/6/2025) di Kota Solo.

Berdasarkan pernyataan ajudan pribadinya, Kompol Syarif Fitriansyah, yang dilansir dari Kompas, Jokowi dalam kondisi fisik yang tetap bugar dan tidak mengalami gangguan kesehatan serius.

Alergi kulit yang dialami Jokowi diduga kuat dipicu oleh penyesuaian tubuh terhadap perubahan cuaca dan iklim setelah kembali dari Vatikan ke Indonesia.

Baca juga: Kondisi Jokowi saat Rayakan Ulang Tahun ke-64, Tak Mau Diajak Foto hingga Buru-buru Masuk ke Rumah

Gejala alergi tersebut baru muncul beberapa hari pasca kepulangannya, yang merupakan hal yang umum dalam kasus reaksi alergi. Penanganan medis pun telah dilakukan secara intensif oleh tim dokter di kediaman Jokowi di Solo, sehingga kondisi beliau terus membaik.

Kendati demikian, isu mengenai Stevens Johnson Syndrome yang menyangkut kondisi Jokowi tetap menjadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak masyarakat yang ingin tahu lebih jauh tentang penyakit langka ini, terutama terkait gejala dan tingkat bahayanya.

Karena itulah penting untuk meluruskan fakta dan memberikan pemahaman yang benar agar tidak menimbulkan kekhawatiran berlebihan di tengah masyarakat.

Apa Itu Stevens Johnson Syndrome (SJS)?

Meski tidak dialami oleh Presiden Jokowi, masyarakat kini banyak membicarakan Stevens Johnson Syndrome di media sosial.

Untuk itu, penting memahami apa sebenarnya penyakit ini dan seberapa berbahaya dampaknya.

Dilansir dari berbagai sumber medis, termasuk Kompas.com dan GoodRx, Stevens Johnson Syndrome (SJS) adalah penyakit langka namun sangat serius yang menyerang kulit, selaput lendir, dan bahkan organ dalam.

SJS umumnya disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obatan seperti antibiotik, obat anti-kejang, dan obat pereda nyeri. Namun, SJS juga bisa dipicu oleh infeksi virus, bakteri, jamur, bahkan kanker.

Baca juga: Kaesang Daftar Calon Ketum PSI, Pastikan Jokowi Tak Ikut Maju, Tak Mungkin Anak dan Bapak Saingan

Gejala awal SJS mirip seperti flu: demam, sakit tenggorokan, dan kelelahan. Namun dalam 1–3 hari, gejala akan berkembang menjadi ruam menyakitkan di kulit yang berubah menjadi lepuh berisi cairan.

Lepuh ini bisa pecah dan menyebabkan kulit mengelupas, mirip dengan luka bakar parah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved