Kesehatan

Perbedaan Alergi Kulit dan Stevens Johnson Syndrome, Fakta Penyakit yang Diisukan Menyerang Jokowi

Beredar spekulasi bahwa Jokowi terkena penyakit langka Stevens Johnson Syndrome (SJS). Apa fakta yang sebenarnya?

Penulis: Gina Zahrina | Editor: Muhammad Hadi
ST/Tribun Solo
PENYAKIT JOKOWI - Kondisi kesehatan Presiden Jokowi tengah jadi sorotan publik. Usai kembali dari Vatikan, Jokowi mengalami alergi kulit. Namun di media sosial, beredar spekulasi bahwa ia terkena penyakit langka Stevens Johnson Syndrome (SJS). Apa fakta yang sebenarnya? 

Lokasi yang sering terdampak SJS antara lain:

  • Wajah
  • Dada bagian atas
  • Tangan dan kaki
  • Selaput lendir di mata, mulut, alat kelamin, dan tenggorokan

Jika lepuhan mengenai lebih dari 30 persen tubuh, kondisi ini sudah berkembang menjadi toxic epidermal necrolysis (TEN) yang sangat berbahaya dan bisa berujung pada kegagalan organ atau bahkan kematian.

SJS Dapat Mengancam Jiwa

Menurut dokter spesialis kulit, dr. Ismiralda Oke Putranti, SJS termasuk dalam kategori kegawatan dermatologis. Artinya, kondisi ini dapat membahayakan jiwa pasien jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

“Reaksi ini disebut dapat mengancam jiwa karena selain menyerang kulit dan selaput lendir, dapat disertai dengan gangguan organ dalam seperti ginjal dan liver,” jelas dr. Ismiralda Oke Putranti Sp.KK kepada Kompas pada (28/2/2022).

Baca juga: Beathor Suryadi Tuding Ijazah Jokowi Palsu, Sebut Dicetak di Pasar Pramuka dan Ungkap Nama Terlibat

Sementara itu, angka kematian akibat SJS dilaporkan bisa mencapai 10 persen pada kasus ringan, dan hingga 30 persen atau lebih pada kasus yang berkembang menjadi TEN. Oleh karena itu, deteksi dini dan pertolongan medis sangat penting.

Di tengah derasnya arus informasi, penting bagi masyarakat untuk lebih kritis dalam memilah berita kesehatan.

Tidak semua kondisi kulit serius berarti SJS, dan tidak semua gejala serupa bisa disamakan tanpa pemeriksaan medis menyeluruh.

Jika mengalami gejala seperti ruam kulit yang menyebar, mata perih, sariawan parah, atau kesulitan menelan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Deteksi dan penanganan dini dapat mencegah komplikasi serius dari penyakit seperti SJS.

(Serambinews.com/Gina Zahrina)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved