Tampang Rifqi Fauzan, Cucu yang Bunuh Nenek di Bangkalan, Korban Dinjak-injak Pelaku, Ini Motifnya

Pelaku bernama Rifqi Fauzan (20) yang tega membunuh neneknya kini sudah diamankan pihak kepolisiaan.

|
Editor: Faisal Zamzami
Kompas.com/Surya
CUCU BUNUH NENEK - Rifqi Fauzan (20) warga Dusun Pak-Pak, Desa Planggiran, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, saat diinterogasi penyidik Satreskrim Polres Bangkalan usai membunuh neneknya, Senin (23/6/2025). Jenazah nenek Banimah (85), warga Desa Planggiran, Kecamatan Tanjung Bumi tiba di rumah duka setelah diautopsi di RSUD Syamrabu Bangkalan, Minggu (22/6/2025) pagi. 

“Pelaku adalah cucunya, malam itu juga (pelaku) langsung kami bawa ke polres. Pelaku dan korban hanya tinggal berdua,” ungkap Iptu Abdul Qodir kepada SURYA Minggu (22/6/2025).

Ia menjelaskan, RK mengaku secara spontan memukul nenek Banimah menggunakan tangan kosong sehingga korban menderita sejumlah luka di kepala, punggung, hingga wajah.   

 “Mungkin pelaku depresi karena sering dimarahi, ia pontan melakukan pemukulan. Tubuh korban diakui sempat dinjak-injak oleh pelaku. Tidak ada orang lain, hanya berdua, juga tidak ditemukan luka akibat benda tajam,” jelas Qodir.  

Malam itu juga, Unit Reskrim Polsek Tanjung Bumi langsung menyerahkan RK berikut barang bukti berupa pakaian korban lengkap dengan bercak darah ke Satreskrim Polres Bangkalan.

Hingga saat ini, Satreskrim Polres Bangkalan masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap  Rifqi.

Sementara jenazah nenek Banimah dikebumikan, Minggu (22/6/2025) pagi setelah dilakukan auttopsi di RSUD Syamrabu Bangkalan.

Baca juga: Cucu Bunuh Kakek di Yogyakarta, Utang Jadi Motif Utama, Korban Transfer Uang Rp 83 Juta

Motif Pembunuhan

Terungkap motif Rifqi Fauzan (20) yang tega membunuh neneknya sendiri Banimah (85).

Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, menjelaskan bahwa pembunuhan tersebut berawal dari hubungan antara pelaku dan korban yang merupakan cucu dan nenek.

"Pelaku mengaku kerap dimarahi neneknya," ungkapnya, Senin (23/6/2025).

Rifqi dan Nima tinggal berdua di rumah.

Pelaku yang sering keluar rumah tanpa kejelasan sering ditegur oleh neneknya, yang diduga menjadi pemicu emosi pelaku.

 "Namun pada saat kejadian itu, pelaku tidak sedang dimarahi korban. Pelaku diduga teringat saat dimarahi dan saat itu juga korban dipukul berulang kali tanpa sebab," tuturnya.

Setelah korban terjatuh ke lantai, pelaku terus menganiaya Nima hingga meninggal dunia.

"Berdasarkan pemeriksaan medis, penyebab kematiannya itu karena luka dalam di bagian kepala," ujar Kapolres.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved