Konflik Iran vs Israel

Marah Besar, Trump Telpon Netanyahu karena Israel Langgar Gencatan Senjata Serang Iran

Pemerintah Israel menyebut serangan ini merupakan aksi balasan usai menuduh Iran menyerang lebih dulu setelah gencatan senjata.

Editor: Faisal Zamzami
Facebook The White House
TRUMP DI GEDUNG PUTIH - Foto diambil dari Facebook The White House, Sabtu (21/6/2025), memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam postingan yang diunggah pada Jumat (20/6/2025). 

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan usai menyerang Iran pada Selasa (24/6/2025) setelah gencatan senjata berlaku.

Kantor Netanyahu mengonfirmasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menelepon PM Israel itu saat serangan dimulai.

Serangan udara Israel setelah gencatan senjata disebut sengaja dibatasi dan Netanyahu mengklaim menahan diri dari serangan lebih lanjut.

PM Israel mengklaim serangan ini menyasar instalasi radar di dekat Teheran.

Israel mengklaim Iran melanggar gencatan senjata lebih dulu dengan menembakkan rudal ke Israel usai gencatan senjata.

Namun, Koprs Garda Revolusi Iran (IRGC) mengaku seluruh serangan dilakukan sebelum gencatan senjata efektif berlaku.


Kantor Netanyahu menyebut Tel Aviv bersedia menahan diri dan mematuhi gencatan senjata usai ditelepon Donald Trump

"Dalam panggilan tersebut, Presiden Trump menyampaikan apresiasi mendalam untuk Israel, menyebut semua tujuan perang telah tercapai. Dia juga menyampaikan kepercayaan diri atas stabilitas gencatan senjata," demikian pernyataan kantor PM Israel Benjamin Netanyahu dikutip Al Jazeera, Selasa (24/6).

Sebelumnya, media-media AS melaporkan Trump berang karena Israel berniat kembali menggempur Iran.

Presiden AS itu mendesak kedua pihak menahan diri dan mematuhi gencatan senjata.

Donald Trump mengaku tidak senang dengan langkah Israel menyerang Teheran.

Menurutnya, serangan yang diduga diluncurkan Iran setelah gencatan senjata hanya satu roket yang ditembakkan mungkin dengan tidak sengaja.

"Kita menghadapi dua negara yang telah bertempur begitu lama dan begitu keras hingga mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan," kata Trump dikutip Axios.

 

Baca juga: Paul Pogba Comeback ke Lapangan Hijau setelah Lama Hilang, Kini Gabung Bersama AS Monaco

Baca juga: VIDEO - Kronologis Penangkapan Pelaku Pembunuhan 5 Orang di Aceh Tenggara

Baca juga: YKPI Gandeng PKK Lhoknga Aceh Besar Bahas Pengurangan Risiko Bencana di Diskusi Penguatan Perempuan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved