Konflik Iran vs Israel

Israel Akui Gagal Bunuh Pemimpin Iran Ali Khamenei karena Tak Bisa Temukan Persembunyiannya

Menteri Israel mengakui adanya upaya membunuh pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei pada perang Israel-Iran.

Editor: Faisal Zamzami
Khamenei.ir
PERNYATAAN ALI KHAMENEI - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan pidato pertama setelah perang 12 hari dengan Israel. /Foto.dok 

SERAMBINEWS.COM, TEL AVIV - Rencana Israel membunuh pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei tidak berhasil.

Menteri Israel mengakui adanya upaya membunuh pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei pada perang Israel-Iran.

Upaya pembunuhan Khamenei tersebut diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, Kamis (26/6/2025).

Namun, Israel Katz menegaskan kesempatan membunuh Khamenei tak pernah muncul dalam perang yang dimulai Jumat (13/6/2025), dan berlangsung selama 12 hari, karena ia tak pernah ditemukan.


“Jika ia berada di jarak pandang kami, kami akan menghabisinya,” kata Katz kepada Channel 13 dikutip dari The Times of Israel.

Ia menambahkan bahwa Israel banyak melakukan pencarian atas keberadaan Khamenei, namun peluang operasional untuk melakukannya tak juga muncul.

Katz juga mengatakan bahwa Israel memiliki kebijakan penegakan hukum yang melibatkan upaya mempertahankan superioritas udara atas Iran.

Juga memastikan, lewat serangan udara jika perlu, bahwa Iran tak memulai kembali program nuklir atau rudal jarak jauhnya.

Katz mengatakan bahwa Khamenei telah ditandai untuk dibunuh, tetapi Israel tidak dapat menemukannya setelah ia bersembunyi di bunker.

“Khamenei memahami hal ini, bersembunyi sangat dalam, memutuskan kontak dengan para komandan, jadi pada akhirnya itu tak realistis,” tutur Katz.

Katz pun menegaskan Israel tak membutuhkan persetujuan siapa pun, termasuk AS untuk membunuh Khamenei.

Presiden AS Donald Trump sempat mengancam membahayakan nyawa Khamenei saat perang Israel-Iran.


“Kami tahu dengan jelas di mana sosok yang disebut ‘Pemimpin Tertinggi’ bersembunyi. Ia target mudah, namun aman di sana. Kami tak akan menyeretnya (membunuhnya!), setidaknya untuk sekarang,” tulis Trump di media sosial.

Namun, Trump menganulir ucapannya beberapa hari kemudian, menegaskan perubahan rezim tak mungkin dilakukan.

Selama perang Israel-Iran, Israel Katz kerap vokal dalam keinginan membunuh Khamenei, menyebutnya sebagai “Hitler Modern”, yang tak boleh terus hidup.

Baca juga: Pernyataan Lengkap Ali Khamenei Klaim Kemenangan Iran: Kalau Tak Dibantu AS, Israel Sudah Punah

Khamenei Gemborkan Kemenangan Iran, Sebut AS Menyerang karena Takut Israel Hancur

 

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menggemborkan kemenangan Iran atas Israel.

Ia bahkan menyebut Amerika Serikat (AS) sampai menyerang Iran karena takut Israel bakal hancur.

Khamenei akhirnya muncul kembali ke depan publik, Kamis (26/6/2025), setelah dilaporkan bersembunyi ke bunker setelah serangan Israel ke Iran.


Perang Israel-Iran yang terjadi sejak Jumat (13/6/2025), berakhir pada Selasa (23/6/2025), setelah Presiden AS Donald Trump mengungkapkan Israel dan Iran telah melakukan gencatan senjata.

Khamenei pun menegaskan bahwa negaranya telah memenangkan perang atas Israel.

“Saya akan memberikan selamat untuk negara Iran yang hebat untuk beberapa hal. Pertama selamat atas kemenangan melawan rezim palsu Zionis,” ujar Ali Khamenei dikutip dari Mehr News.

“Meski dengan semua klaim dan propaganda media, rezim Zionis nyaris kolaps dan hancur di bawah pukulan Republik Islam,” ujarnya.

Ia pun menegaskan AS terpaksa ikut campur dengan menyerang tiga fasilitas nuklir Iran, Minggu (22/6/2025).

Meski begitu, ia memandang Iran mampu mengalahkan AS apalagi dengan menyerang pangkalan udara militer AS di Qatar.

“Ucapan selamat saya yang kedua, adalah kemenangan Iran atas rezim Amerika,” tuturnya.


Ia menambahkan bahwa AS harus menyerang Iran secara langsung karena ketakutan rezim Israel akan hancur total.

Menurut Khamenei, intervensi AS tak berbuah hasil, dan gagal menimbulkan kerusakan besar.

Ia menambahkan serangan AS ke fasilitas nuklir Iran juga harus diajukan sebagai kasus hukum independen di pengadilan internasional.

Baca juga: VIDEO - Hamas Gempur Situs Militer Zionis dengan Roket Kaliber 107mm

Baca juga: VIDEO Pertempuran Sengit di Gaza Timur: Tank Israel Terbakar dalam Gempuran Al-Qassam!

Baca juga: Tergiur Rp 20 Juta, Penjaga Kosan Nekat Simpan 19 Kg Sabu & 58 Ribu Ekstasi, Kini Meringkuk di Bui

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved