Konflik Israel vs Iran
Selat Hormuz Tetap Berisiko Selagi Gencatan Senjata, Kapal Dagang Internasional Palsukan Identitas
Sejumlah kapal dagang internasional yang melintas di dekat Selat Hormuz mulai memasang identitas palsu seperti “China owned” atau “no link Israel”
Sejumlah kapal dagang internasional yang melintas di dekat Selat Hormuz mulai memasang identitas palsu seperti “China owned” atau “no link Israel” melalui sistem komunikasi otomatis mereka.
SERAMBINEWS.COM - Meskipun gencatan senjata telah diumumkan, situasi di selat Hormuz tetap dianggap berisiko tinggi.
CEO perusahaan pemantau risiko maritim Windward, Ami Daniel, menyatakan bahwa penyebutan seperti "China owned" dimaksudkan untuk menciptakan persepsi aman dari serangan.
Dengan harapan agar kapal tidak diserang karena dianggap bukan milik negara Barat seperti AS, Inggris, atau Israel.
“Ini tentang persepsi dan perlindungan. Dalam situasi seperti ini, apa pun yang bisa membuat kapal terlihat netral atau non-Barat dianggap lebih aman,” ujar Daniel.
Sejumlah kapal dagang internasional yang melintas di dekat Selat Hormuz mulai memasang identitas palsu seperti “China owned” atau “no link Israel” melalui sistem komunikasi otomatis mereka.
Mengutip laporan dari First Post, setidaknya sebanyak 55 kapal mengirimkan 101 pesan yang tidak lazim melintasi Teluk dan Laut Merah dari tanggal 12 sampai 24 Juni 2025.
Di antaranya ada kapal kontainer berbendera Panama Yuan Xiang Fa Zhan, tujuan Pakistan yang menyiarkan "PKKHI semua orang China" saat melintasi Selat Hormuz.
Supertanker berbendera China Yuan Yang Hu juga turut menyiarkan "kapal China" saat melintasi Selat Hormuz pada awal pekan lalu.

Baca juga: Donald Trump Serukan Iran Menyerah Tanpa Syarat, Khameini: Presiden AS Terlalu Banyak Cakap
Sementara kapal kontainer berbendera Singapura Kota Cabar memberi sinyal "Vsl no link Israel" saat berlayar melalui Laut Merah.
Adapun pesan tersebut dikirimkan sebagai bentuk perlindungan diri di tengah kekhawatiran akan serangan militer dari Iran, setelah konflik 12 hari dengan Israel dan keterlibatan terbatas Amerika Serikat.
Iran Tutup Selat Hormuz
Sebagai informasi, langkah yang dilakukan puluhan kapal muncul tak lama setelah Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz jika diserang oleh Amerika Serikat atau Israel.
Selat Hormuz merupakan jalur strategis dunia, yang dilalui hampir seperlima pasokan minyak global setiap harinya.
Oleh karenanya ketegangan di wilayah ini berdampak besar pada perdagangan global, dan membuat kapal dagang mulai mengambil tindakan pencegahan sendiri.
Dituding Lancarkan Operasi Rahasia di 12 Negara Eropa, Iran: Ini Propaganda |
![]() |
---|
Dicurigai Jadi Mata-mata Israel, Ribuan Warga Afghanistan Diusir dari Iran |
![]() |
---|
Lolos dari Maut, Detik-detik Menegangkan Presiden Iran Diserang Israel & Kabur Lewat Pintu Darurat |
![]() |
---|
Israel Ancam Lancarkan Serangan Besar-besaran ke Teheran Jika Tel Aviv Diusik, Iran Gentar? |
![]() |
---|
Houthi Luncurkan Rudal Balistik ke Israel, Target Bandara dengan Hulu Ledak Dahsyat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.