Berita Viral

7 Fakta Anak Buang Ibu ke Panti Jompo Rela Tak Dikabari Jika Meninggal, Ngaku Titip Tapi Dikontenin

Fitriya mengaku mengantarkan sang ibu ke Griya Lansia hanya untuk dititipkan, agar sang ibu mendapat perawatan yang baik, 

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
Tangkapan layar
ANAK BUANG IBU - Momen dua anak Mbah Nasikah saat mengantarkan dan menjemput kembali ibu mereka dari panti jompo Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang. Sebelumnya kedua anak perempuan tersebut sempat menjadi buah bibir karena dituding membuang ibunya ke panti jompo dan setuju tidak dihubungi jika terjadi sesuatu pada ibunya. 

Nasikah sendiri juga telah angkat suara menanggapi isu tentang keluarganya yang sedang ramai dibicarakan saat ini.

Ia membantah bahwa kedua putrinya telah membuangnya ke Griya Lansia.

“Tidak (dibuang), di TV kok saya dibuang. Kalau niat dibuang sekalian masukin karung besar, buang ke laut aja,” kata Nasikah yang ditemui di Babatan, Surabaya, Senin (30/6/2025), dikutip dari Kompas.com.

Dia juga mengingat saat diantar oleh kedua anaknya ke Griya Lansia Malang pada Jumat (27/6/2025) sekitar pukul 13.00 WIB dari Surabaya

“Habis Jumatan ke Malang. Katanya di sana ada teman banyak 190 orang. Tapi pas di sana seperti tidak ada manusia,” ungkapnya.

2. Ibu sakit, keluarga kesulitan merawat

Menurut penuturan Fitriya, keluarga besar Nasikah sebelumnya tinggal di kawasan Babatan, Surabaya.

Namun, akibat terlilit utang, tanah milik keluarga dijual dan mereka kemudian menempati rumah di Kecamatan Mojo.

Akan tetapi, sang ibu merasa tidak betah tinggal di Mojo dan memilih mengontrak rumah di Babatan. 

Baca juga: Alasan 2 Anak Titipkan Ibu ke Panti Jompo, Kini Menyesal dan Rela Utang Rp900.000 Demi Jemput Lagi

Saat masih sehat, Nasikah biasa bekerja mencabut rumput di lahan dekat tempat tinggalnya.

Namun, kondisi fisiknya memburuk sepulang bekerja hingga membuat dia tak lagi mampu berjalan.

“Terus ibu saya bawa pulang ke Mulyorejo, ke rumah saya. Lah di sana ibuku suka ngesot (merangkak) ke luar rumah sampai mau keluar jalan raya. Digendong balik lagi ke rumah, gitu terus,” kenang Fitriya.

Fitriya menyebut, rumahnya hanya berukuran 4x4 meter dan dihuni lima kepala selama dua tahun terakhir.

Kondisi tersebut dirasa terlalu sesak.

Sementara itu, kakaknya Sri Rahayu juga tinggal bersama keluarga mertua sehingga tidak memungkinkan untuk merawat sang ibu.

Anak ketiga Nasikah pun sudah meninggal dunia.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved