Berita Banda Aceh
BMKG Banda Aceh Prediksi Kemarau Akan Landa Tanah Rencong Sepanjang Juli, Suhu Capai 35-36 Derajat
Nasrol Adil menjelaskan kepada Serambi, Sabtu (5/7/2025), sejak bulan Juni secara global posisi pergerakan matahari berada di belahan bumi bagian utar
“Tapi ini kita kan terbuka. Oleh karenanya ketika malam atau sore hari, atau pada saat subuh, itu kan perbedaan udara akan sangat tidak seimbang, terlalu tinggi perbedaannya.” Nasrol Adil, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh memprediksi musim kemarau bakal melanda Tanah Rencong sepanjang bulan Juli 2025, dengan suhu maksimal mencapai 36 derajat Celsius.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, Nasrol Adil menjelaskan kepada Serambi, Sabtu (5/7/2025), sejak bulan Juni secara global posisi pergerakan matahari berada di belahan bumi bagian utara.
Kondisi ini menyebabkan tekanan udara di wilayah utara menjadi lebih rendah daripada wilayah selatan seperti Australia, yang justru kaya akan massa udara kering.
“Nah wilayah selatan ini seperti di Australia itu memiliki banyak masa udara kering. Dari selatan itu masuklah udara kering menuju wilayah utara ke Indonesia. Nah wilayah utara itu seperti benua Asia, yang lebih banyak tekanan rendahnya. Oleh karenanya kita memasuki cuaca panas di Juli ini,” jelas Nasrol saat dikonfirmasi Serambi.
Menurut Nasrol, kondisi udara yang kering dan cuaca lebih panas ini akan menimbulkan tekanan rendah yang dapat memicu angin kencang dan hujan ringan terutama pada sore, malam, dan subuh.
“Teorinya dalam bejana terbuka udara panas menimbulkan tekanan rendah. Sedangkan di bejana tertutup, kalau sangat panas maka sangat tinggi tekanannya,” jelasnya.
“Tapi ini kita kan terbuka. Oleh karenanya ketika malam atau sore hari, atau pada saat subuh, itu kan perbedaan udara akan sangat tidak seimbang, terlalu tinggi perbedaannya. Sehingga ketika muncul udara dingin maka akan berembus angin kencang ke tekanan rendah,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Nasrol juga menyebut bahwa perbedaan tekanan udara antara tinggi dan rendah pada musim kemarau ini bisa mencapai 10 milibar, jauh lebih tinggi dibandingkan musim hujan yang biasanya hanya 3-4 milibar. Perbedaan ini berpotensi menimbulkan angin kencang dan hujan ringan yang terjadi tiba-tiba.
“Oleh karenanya kita selalu memberitahukan kepada masyarakat bahwa saat ini jika cuaca panas berhari-hari, itu akan kita takutkan dengan potensi angin kencang di sore, malam, hingga dini hari. Ataupun di siang hingga sore juga bisa saja berlangsung angin kencang,” jelasnya.
Selain itu, jelas Nasrol, penguapan yang berlangsung akibat panas berkepanjangan juga bisa memicu hujan ringan yang disertai angin kencang. Ia menambahkan, potensi-potensi cuaca ini melanda hampir di seluruh Aceh sepanjang bulan Juli.
“Jika dalam satu cakrawala langit itu ada tumbuh awan-awan hitam dan di sisi yang lain itu lebih hangat, maka itu potensi untuk angin kencang maupun puting beliung itu sangat tinggi. Nah itu pola-pola yang terjadi untuk cuaca beberapa waktu ke depan,” ungkapnya.(ra)
BMKG Ingatkan Potensi Kebakaran
BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh mengingatkan masyarakat akan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang meningkat pada musim kemarau.
Catat! Ada Gerhana Bulan Total Bakal Hiasi Langit Aceh pada 7-8 September Mendatang |
![]() |
---|
Demo Meluas, Aceh Kondusif Bukan Berarti Masyarakat tidak Peduli |
![]() |
---|
Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah Pimpin Gerakan Pangan Murah Serentak |
![]() |
---|
Kejati Aceh Tangkap Pelaku Pemerkosa Anak di Sabang, Diringkus Saat Hendak Melaut di TPI Lampulo |
![]() |
---|
Kesehatan Mental Ibu Jadi Fokus Seminar Parenting Nasional Muslimah Wahdah Islamiyah Banda Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.