Kupi Beungoh

Pemuda dan Aceh Utara Bangkit

Kita harus mengakui, pemuda Aceh Utara hari ini berada pada persimpangan jalan yang rumit. Di satu sisi, potensi mereka sungguh besar

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Rifki Ismail, S.Ag., MPd, Ketua Umum Ikatan Pemuda Aceh Utara (IPAU) Banda Aceh, ASN Kanwil Kemenag Aceh 

Anak muda jangan malu menjadi petani atau nelayan. Dengan teknologi organik, sistem irigasi hemat air, budidaya ikan air tawar, dan pemasaran digital, sektor ini bisa menjadi pilar kemakmuran.

Namun semua itu tak akan berarti tanpa revolusi pendidikan. Kita harus membangun generasi unggul yang cerdas, santun, dan berakhlak. 

Pemerintah wajib memeratakan guru berkualitas ke seluruh desa, menyediakan beasiswa untuk anak kurang mampu, dan membangun fasilitas sekolah layak. 

Putus sekolah harus dibasmi dengan program belajar gratis minimal hingga SMA. Pendidikan agama juga perlu dikuatkan dengan pendekatan yang inklusif dan kontekstual. 

Masjid dan dayah harus dijadikan pusat pendidikan masyarakat, bukan sekadar tempat ibadah formal. 

Masjid bisa mengadakan kelas mengaji, diskusi ilmiah, pelatihan wirausaha kecil, bahkan pelatihan teknologi digital untuk anak muda. 

Dayah perlu dikelola profesional agar tetap setia pada tradisi tetapi juga terbuka pada kemajuan zaman, seperti mengajarkan literasi digital, kewirausahaan syariah, dan ilmu terapan.

Penegakan syariat Islam juga harus dikedepankan tanpa menakut-nakuti. Dakwah harus kultural, santun, tetapi tegas pada kejahatan. 

Pemerintah dan aparat wajib memberantas narkoba, judi, prostitusi, dan miras dengan serius. Gampong harus menghidupkan kembali pengawasan sosial berbasis adat dan agama.

Penguatan sektor kepemudaan dan kebudayaan juga tak kalah penting. Pemuda perlu didukung untuk berorganisasi, belajar kepemimpinan, dan merancang program pembangunan di kampung.

 Pemerintah harus mendukung festival seni, lomba rapai Pasee, seudati, sastra Aceh. Kita perlu membangun pusat kebudayaan di setiap kecamatan sebagai rumah kreativitas pemuda.

Terakhir, kita perlu mengkampanyekan gerakan “jaga sadar” jaga alam, aset, keluarga, dan lingkungan.

Pemuda harus menjadi pelopor kebersihan kampung, pengelolaan sampah, penghijauan, dan menolak tambang ilegal yang merusak lingkungan. 

Baca juga: Bermodus Mengaku Polisi, Pria di Aceh Utara Tipu 24 Warga dan Raup Rp 402 Juta

Warisan budaya seperti bahasa Aceh halus, situs sejarah, dan tradisi adat harus dilestarikan. 

Kesadaran membangun keluarga harmonis, anti kekerasan rumah tangga, saling peduli tetangga juga menjadi bagian penting “Aceh Utara Bangkit.”

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved