Berita Internasional

Cerita 2 Anak Selamat dari Banjir Bandang Texas, Panjat Tempat Tidur dan Terpisah di Kamp Perkemahan

Meski sama-sama berada di kawasan kamp, dua bersaudara itu tidak bertemu sepanjang hari dan tidak tahu apakah satu sama lain selamat.

Editor: Nurul Hayati
Herald Banner
BANJIR BANDANG DI AS - Banjir bandang di Texas Amerika Serikat, Jumat (4/7/2025), tewaskan setidaknya 24 orang dan puluhan lainnya masih hilang. 

Mengetahui air mulai memasuki camp perkemahan, Brock memanjat tempat tidur susun setinggi tiga tingkat yang menempel ke dinding kabin, hingga mencapai langit-langit untuk menyelamatkan diri dari derasnya arus.

Sementara kakaknya, Braeden, berada di kabin lain yang lebih tinggi dan tidak terkena banjir.

Kabin tersebut kemudian menjadi tempat perlindungan sementara bagi anak-anak lainnya.

"Ia berhasil ke luar hanya dengan celana pendek di tubuhnya. Bahkan ia tidak mengenakan baju, kaus kaki ataupun sepatu,” kata Keli, dikutip dari People, Rabu (9/7/2025).

 “Saat ini ia masih tidak ingat bagaimana ia dikeluarkan dari kabin yang sudah terendam itu,” tambahnya.

Meski sama-sama berada di kawasan kamp, dua bersaudara itu tidak bertemu sepanjang hari dan tidak tahu apakah satu sama lain selamat.

Kondisi di dalam kamp memburuk.

Ruang makan hancur, logistik minim, dan tidak ada akses listrik, sinyal seluler, atau Wi-Fi.

Garda Nasional akhirnya menjatuhkan makanan ringan seperti saus apel dan camilan dari udara untuk membantu anak-anak bertahan hidup hingga proses evakuasi dilakukan.

Baca juga: Lima Orang Tewas Termasuk Seorang Anak Dalam Penembakan di Texas Amerika Serikat

Pertemuan Penuh Haru di Gereja Kerrville
Sang ibu, Keli Rabon mulai menyadari ada situasi darurat setelah menerima pesan teks dari pihak kamp sekitar pukul 08.30 pagi.

Setelah melihat berita tentang banjir di media, ia langsung menempuh perjalanan empat jam dari Houston ke Kerrville dengan mobil.

Pada malam harinya, Brock dan Braeden akhirnya bertemu kembali dengan orang tua mereka di sebuah gereja lokal di Kerrville yang dijadikan pusat evakuasi.

“Hati saya seperti mau meledak karena rasa syukur saat melihat mereka selamat,” ucap Rabon penuh haru.

“Tapi juga menyakitkan karena saya tahu banyak keluarga lain malam itu tidak bisa memeluk anak-anak mereka.” imbuhnya.

Baca juga: Dunia 24 Jam: Rusia Ingin ‘Baikan’ dengan AS, Banjir Bandang di Texas, Bandit Bunuh 70 Orang

Korban Tewas Tembus 109

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved