Perang Gaza

Fakta Baru Kekejian Israel, Bayar Warga Sipil untuk Hancurkan Rumah Warga Gaza dengan Buldozer

Mesin berat seperti buldozer dan ekskavator digunakan secara luas dalam operasi ini, tidak hanya oleh militer, tetapi juga oleh warga sipil Israel...

Editor: Nurul Hayati
Anews/File
GAGAL MELEDAK - Sejumlah bom serangan udara Israel yang tidak meledak di Gaza. Bom-bom ini digunakan milisi Hamas untuk didaur ulang menjadi amunisi untuk menyerang tentara Israel (IDF). 

“Ketika penghancuran wilayah sipil menjadi ladang bisnis, maka kita menghadapi bukan hanya bencana kemanusiaan, tetapi juga bencana moral,” kata salah satu juru bicara Amnesty International.

Kritik juga muncul dari dalam Israel sendiri. Sejumlah akademisi dan mantan pejabat militer menyayangkan keterlibatan warga sipil dalam operasi militer yang sarat konflik kepentingan.

“Bayaran tinggi atas penghancuran membuat praktik ini berubah dari operasi militer menjadi proyek ekonomi,” ujar Prof. Reuven Gal, pakar kebijakan publik Israel.

Pihak-pihak kritis juga mengingatkan bahwa pemberian insentif ekonomi terhadap warga sipil dalam konteks konflik bersenjata dapat memicu perluasan kekerasan dan memperburuk penderitaan warga sipil di wilayah pendudukan.

Baca juga: Kejahatan Keji, Israel dituduh Gali Kuburan dan Curi Mayat di Khan Younis

 Pemukim Israel Lakukan Serangan Brutal
Terpisah, menurut kelompok-kelompok hak asasi manusia, insiden ini bukan yang pertama kali terjadi.

Dalam beberapa bulan terakhir, pemukim Israel dilaporkan telah melakukan berbagai serangan terkoordinasi terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Mereka merusak rumah, membakar kendaraan, hingga menyerang warga secara fisik.

Amnesty International dan lembaga HAM lainnya mencatat bahwa militer Israel kerap terlihat mendampingi atau bahkan melindungi para pemukim saat mereka melakukan kekerasan.

Dalam banyak kasus, tentara Israel juga melepaskan tembakan terhadap warga Palestina yang mencoba melawan atau membela diri.

Terbaru seorang warga negara Amerika Serikat bernama Sayfollah Musallet dilaporkan tewas setelah dikeroyok dan dipukuli oleh sekelompok pemukim Israel di kota Sinjil, wilayah utara Ramallah, Tepi Barat, pada Jumat (11/7/2025).

Meskipun kecaman datang dari berbagai negara dan lembaga internasional, termasuk PBB dan Uni Eropa, pemerintah Israel dinilai tidak mengambil langkah efektif untuk menghentikan kekerasan tersebut.

Hal ini memperkuat tudingan bahwa negara secara tidak langsung mendukung strategi pemukim melalui pembiaran atau perlindungan militer.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Warga Sipil Israel Jadi ‘Buldozer Bayaran’ di Gaza, Terima Ribuan Dolar per Rumah, 

  

Baca juga: Pemukim Haram Israel Kian Brutal Bunuh Pemuda AS, Lalu Membiarkannya Kehabisan Darah


 


 
 


 

  
 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved