Berita Populer

BERITA POPULER - Daftar Merek Beras Diduga Oplosan, Pembunuh Dhiyaul Fuadi Bebas dari Hukuman Mati

Selain itu, isu lokal seputar kasus pembunuhan mahasiswa bernama Dhiyaul Fuadi di kos-kosan Jeulingke, Banda Aceh yang sempat menghebohkan masyarakat

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM
BERITA POPULER - Berikut rangkuman berita populer Serambinews.com hari ini, Kamis (17/7/2025). 

Sebanyak 26 dari total 212 merek beras diduga kuat merupakan bagian dari praktik peredaran beras oplosan yang kini tengah marak di tengah masyarakat.

Kasus ini diperkirakan menimbulkan kerugian negara yang sangat besar, mencapai hingga Rp1.000 triliun.

Hasil investigasi bersama antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan Satgas Pangan Polri mengungkap bahwa setidaknya terdapat 212 merek beras yang tidak memenuhi standar mutu.

Pelanggaran tersebut mencakup ketidaksesuaian berat kemasan, komposisi isi, hingga informasi pada label produk.

Baca Selengkapnya

Baca juga: Curhat dr Boyke Ngajar Edukasi Seks Dicap Vulgar: Ini Negara Muslim, Tapi Kitab Kuning aja Bahas Itu

3. TERUNGKAP! Brigadir Nurhadi Sempat Bongkar Tabiat Asli Kompol Yogi Sebelum Tewas Dibunuh

KOMPOL YOGI -- (kiri) Kompol Yogi / (tengah) Misri / (kanan) Brigadir Nurhadi. Polda NTB telah menetapkan Kompol I Made Yogi Purus, Ipda Haris Chandra, dan Misri Puspita Sari sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nurhadi. Sebelum tewas dibunuh, Brigadir Nurhadi sempat bongkar tabiat asli Kompol Yogi.
KOMPOL YOGI -- (kiri) Kompol Yogi / (tengah) Misri / (kanan) Brigadir Nurhadi. Polda NTB telah menetapkan Kompol I Made Yogi Purus, Ipda Haris Chandra, dan Misri Puspita Sari sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nurhadi. Sebelum tewas dibunuh, Brigadir Nurhadi sempat bongkar tabiat asli Kompol Yogi.(Kolase Ist / Instagram / Dok. Polda NTB)

Kasus kematian tragis Brigadir Muhammad Nurhadi terus bergulir dan memunculkan fakta-fakta baru.

Sebelum tewas, Nurhadi sempat membongkar tabiat asli Kompol I Made Yogi, yang disebut sering menggelar pesta dengan mengundang Lady Companion (LC).

Kompol Yogi bersama dua tersangka lainnya, Ipda Haris Chandra dan Misri Puspita Sari, telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan penganiayaan yang menyebabkan kematian. Kompol Yogi bahkan resmi dipecat dari kepolisian.

Namun, keluarga Brigadir Nurhadi menolak keras penerapan pasal penganiayaan ringan dan menuntut pengusutan kasus sebagai pembunuhan.

Mereka menyoroti sejumlah kejanggalan, termasuk bukti ancaman yang dikirim salah satu tersangka kepada almarhum, serta autopsi yang menguatkan dugaan adanya tindak pidana pembunuhan.

Baca Selengkapnya

4. Perang Iran-Israel Bisa Meletus Lagi, Pakar Israel: Pembalasan Khamenei Semakin Dekat

Ali Khamenei (kanan) dan Benjamin Netanyahu.
Ali Khamenei (kanan) dan Benjamin Netanyahu.(SERAMBINEWS.COM/kolase Al Jazeera/agensi)

Sebuah laporan yang diterbitkan oleh surat kabar Israel, Israel Hayom, menyatakan bahwa pembalasan dendam Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei sudah dekat, dan memperingatkan potensi salah perhitungan oleh pimpinan Iran yang dapat memicu kembali perang dengan Israel.

Laporan tersebut mengindikasikan adanya perdebatan yang beredar di kalangan politik dan keamanan Iran mengenai kemungkinan melancarkan serangan pendahuluan yang mengejutkan terhadap Israel, khususnya setelah ancaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mencegah Iran mengembangkan program nuklir dan misilnya.

Laporan tersebut, yang ditulis oleh Yossi Manchurov, seorang pakar urusan Iran di Institut Misgav untuk Keamanan Nasional dan Strategi Zionis di Yerusalem, menegaskan bahwa Iran dan Israel telah memasuki fase baru konfrontasi strategis, dengan Israel bertekad untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir, sementara Teheran berusaha membalas dendam atas kekalahannya dalam perang 12 hari.

Kemungkinan eskalasi

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved