Berita Sabang
Distribusi Beras Bulog di Sabang Terhambat, Ini Tanggapan Wakil Ketua DPRK
Ia menilai, keterlambatan penyaluran beras oleh Perum Bulog Sabang telah berdampak nyata
Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Mursal Ismail
Sebagai representasi lembaga legislatif, Albina menilai penting bagi Bulog untuk memperbaiki pola koordinasi dengan Provinsi maupun pemerintah pusat dan memperkuat peran di daerah agar tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga aktif mencari solusi di lapangan.
“Fungsi Bulog bukan hanya menyimpan dan menyalurkan, tetapi memastikan seluruh masyarakat, khususnya di wilayah-wilayah terpencil seperti Sabang, memiliki akses terhadap bahan pangan dengan harga yang stabil dan terjangkau,” katanya.
Ia juga meminta Pemerintah Kota Sabang melalui dinas terkait untuk segera berkoordinasi dengan Bulog agar penyaluran beras SPHP dapat segera dilanjutkan.
Hal ini dinilai penting untuk mencegah kelangkaan yang berkepanjangan dan potensi lonjakan harga di pasar.
“Kami meminta agar Pemerintah Kota ikut turun tangan dan memastikan penyaluran beras ini segera dilakukan. Jika terus dibiarkan, akan ada dampak domino terhadap stabilitas harga di pasar,” lanjut Albina.
Baca juga: Beras SPHP Menipis, Bulog Sabang Masih Tunggu Izin Penyaluran
Albina juga menyinggung isu yang belakangan mencuat di masyarakat terkait dugaan peredaran beras premium oplosan.
Ia menyebut bahwa kondisi ini makin memperburuk situasi bagi warga yang tidak mendapatkan akses ke beras SPHP.
“Beli yang murah tak ada barang, beli yang premium malah rawan dioplos. Ini menambah keresahan,” katanya.
Berdasarkan informasi dari para pelaku usaha beras, Albina mengungkapkan bahwa beberapa waktu ke depan Provinsi Aceh diperkirakan akan mengalami kesulitan stok beras premium merek tertentu seperti Yushima dan Nuri.
Hal itu diduga karena gabah hasil panen belakangan ini banyak diserap oleh Bulog, sehingga produsen beras premium kesulitan memperoleh bahan baku.
Sementara itu, Kepala Gudang Bulog Sabang, Hanafiyah Amin, saat ditemui membantah bahwa terhambatnya distribusi beras SPHP disebabkan oleh temuan pelanggaran oleh oknum pedagang.
“Tidak benar. Untuk saat ini, kami memang belum memiliki izin salur, sehingga belum bisa mendistribusikan beras ke toko.
Bukan karena kami sengaja menahan berasnya,” jelas Hanafiyah kepada Serambinews.com, Senin (21/7/2025).
Ia menjelaskan bahwa saat ini pihaknya akan lebih dulu fokus menyalurkan beras untuk program bantuan sosial dari pemerintah pusat.
Setelah proses tersebut selesai, barulah Bulog akan menyalurkan beras SPHP ke pasar-pasar di Sabang.
Sabang Musnahkan Obat Kedaluwarsa Senilai Rp 2,3 Miliar |
![]() |
---|
Wakil DPRK Sabang: BPKS Harus Jadi Manfaat, Bukan Konflik |
![]() |
---|
Jadwal Kapal Feri Banda Aceh–Sabang Sepekan ke Depan Mulai Besok, 29 Agustus Hingga 3 September 2025 |
![]() |
---|
KP2KP Sabang Edukasi Siswa Lewat Pajak Bertutur 2025 |
![]() |
---|
Buruan Daftar, Kuota Terbatas, BLK Sabang Buka Pelatihan Pembuatan Perabot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.