Berita Bireuen
Di Bireuen, Anggota AJI Ingatkan Jurnalis Harus Teguh Jaga Etika di Tengah Ancaman Disinformasi
kegiatan yang diikuti oleh para jurnalis dari berbagai media di Bireuen ini dilaksanakan oleh Gerakan Anti Korupsi atau GeRAK Bireuen.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Panitia pelaksana Fauzan menyampaikan kegiatan yang diikuti oleh para jurnalis dari berbagai media di Bireuen ini dilaksanakan oleh Gerakan Anti Korupsi atau GeRAK Bireuen.
Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Di tengah derasnya arus disinformasi, hoaks, dan informasi yang tidak akurat, wartawan diingatkan untuk tetap teguh menjaga profesionalisme dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik (KEJ).
Anggota Bidang Organisasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Adi Warsidi, menyampaikan hal ini dalam kegiatan Konsolidasi Wartawan Terhadap Ancaman Distorsi Informasi dalam Menjaga Stabilitas Demokrasi.
Acara ini digelar di Hotel Fajar, Bireuen selama dua hari dan ditutup kemarin, Senin (21/7/2025).
Panitia pelaksana Fauzan menyampaikan kegiatan yang diikuti oleh para jurnalis dari berbagai media di Bireuen ini dilaksanakan oleh Gerakan Anti Korupsi atau GeRAK Bireuen.
Tujuannya memperkuat solidaritas dan profesionalisme jurnalis dalam menghadapi tantangan tahun politik menjelang Pemilu 2029 mendatang.
Menurut Adi Warsidi, di tengah maraknya arus informasi digital dan ancaman disinformasi, peran jurnalis yang profesional dan berintegritas menjadi sangat penting dan strategis.
Baca juga: Telah Dihuni 10 Ribu Tahun Lalu, Yunani hingga Mesir, 10 Kota Tertua di Dunia Masih Ada hingga Kini
“Kode Etik Jurnalistik itu pondasi kita. Jurnalis Indonesia harus bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk,” tegas wartawan senior asal Bireuen itu.
Adi menekankan independensi adalah kunci utama dalam melawan distorsi informasi.
Jurnalis yang independen tidak mudah dipengaruhi oleh kepentingan politik atau ekonomi, sehingga mampu menyajikan fakta secara objektif kepada publik.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya melakukan verifikasi ganda terhadap setiap informasi sebelum dipublikasikan.
“Di era media sosial seperti sekarang, setiap informasi harus diverifikasi ulang agar kita tidak ikut menyebarkan hoaks,” ujar Adi mengingatkan.
“Jangan sampai jurnalis justru menjadi penyebar hoaks atau informasi yang tidak akurat.
Kita adalah garda terdepan dalam menjaga kebenaran dan memastikan setiap informasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan,” lanjutnya.
Baca juga: Soal Oplosan Beras Premium, PP PERSIS Dukung Langkah Tegas Pemerintah Terhadap Mafia Beras
Dalam kesempatan tersebut, jurnalis juga diingatkan akan perannya sebagai penjaga pilar keempat demokrasi.
Mereka diharapkan mampu menyajikan informasi yang mencerdaskan masyarakat serta mencegah terjadinya polarisasi sosial. (*)
Bupati Bireuen Lantik 49 Keuchik, Anhar Obama Pimpin Lhok Mane untuk Kali Kedua |
![]() |
---|
DPMGP-KB Gelar Fasilitasi Penyelenggaraan Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat Desa |
![]() |
---|
Pendaftaran Ditutup, Pemohon Bantuan di Baitul Mal Bireuen Ribuan Orang, Ini Langkah BMK |
![]() |
---|
UNIKI dan DJP Aceh Luncurkan Taxpayers’ Charter, Dorong Literasi Pajak di Kalangan Mahasiswa |
![]() |
---|
PWRI Bireuen Gelar Silaturahmi, Senam, dan Pemeriksaan Kesehatan di Objek Wisata Paya Nie Kutablang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.