Konflik Thailand Vs Kamboja
Thailand Rugi Rp 5 Triliun Buntut Perang 5 Hari dengan Kamboja
Pemerintah Thailand memperkirakan kerugian awal akibat konflik bersenjata lima hari dengan Kamboja mencapai lebih dari 10 miliar baht
SERAMBINEWS.COM, BANGKOK – Pemerintah Thailand memperkirakan kerugian awal akibat konflik bersenjata lima hari dengan Kamboja mencapai lebih dari 10 miliar baht (sekitar Rp 5 triliun).
Jumlah ini belum termasuk dampak ekonomi lanjutan seperti terganggunya aktivitas perdagangan dan distribusi barang di wilayah perbatasan.
Menteri Keuangan Thailand, Pichai Chunhavajira, mengungkapkan bahwa pemerintah tengah menyiapkan anggaran awal sebesar 25 miliar baht (sekitar Rp 12 triliun) untuk memitigasi dampak kerusakan infrastruktur dan membantu warga yang terdampak.
“Saya harus menyiapkan anggaran untuk ini karena upaya pemulihan juga akan mendorong aktivitas ekonomi—akan ada pembangunan, perbaikan rumah, dan kegiatan lainnya,” ujar Pichai kepada para wartawan, Selasa (29/7/2025).
Namun, ia mengakui bahwa dana yang tersedia saat ini mungkin belum mencukupi.
“Kemungkinan kami akan membutuhkan tambahan. Perkiraan awal kerusakan ini belum mencakup gangguan perdagangan lintas perbatasan,” tambahnya.
Baca juga: Kembali Memanas! Thailand Tuduh Kamboja Langgar Gencatan Senjata, Konflik Perbatasan Belum Usai?
Ribuan mengungsi, puluhan tewas
Bentrokan melibatkan penggunaan senjata berat, termasuk roket, dan terjadi di sekitar kompleks kuil tua yang diklaim kedua negara.
Dalam pertempuran tersebut, sedikitnya 35 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 270.000 warga sipil mengungsi dari wilayah konflik.
Kedua negara saling menuduh telah memicu konfrontasi, tetapi akhirnya sepakat untuk melakukan perundingan damai.
Pertemuan antara Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dan Pelaksana Tugas Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai yang dimediasi oleh Malaysia di Putrajaya pada Senin (28/7/2025) berhasil menghasilkan kesepakatan gencatan senjata.
“Baik Kamboja maupun Thailand telah menyepakati dua hal penting. Pertama, gencatan senjata segera dan tanpa syarat akan berlaku efektif pada pukul 24.00 malam ini,” kata Anwar dalam konferensi pers, seperti dikutip dari AFP.
Baca juga: VIDEO - Deretan Kejadian Tak Wajar di Thailand selama Perang
Bantuan dari pemerintah
Kementerian Keuangan Thailand telah mengumumkan sejumlah langkah bantuan ekonomi untuk mendukung pemulihan warga dan pelaku usaha terdampak.
Bank-bank milik negara akan memberikan berbagai keringanan, termasuk penangguhan pembayaran pinjaman, pinjaman berbunga rendah, opsi refinancing, hingga pembebasan biaya administrasi.
Kementerian juga memberikan insentif pajak, termasuk perpanjangan batas waktu pelaporan dan pembayaran pajak hingga September, serta pengurangan pajak atas biaya perbaikan rumah hingga 100.000 baht (sekitar Rp 50 juta) dan kendaraan hingga 30.000 baht (sekitar Rp 15 juta).
Untuk tingkat lokal, pemerintah pusat juga telah mengalokasikan dana sebesar 100 juta baht bagi setiap provinsi yang terdampak. Dana ini bisa ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
“Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk memastikan pemulihan berjalan seefisien mungkin,” ujar Pichai.
Baca juga: Tersangka Judol di Banda Aceh Sudah Samai Jumlah Sepanjang 2024, Ini Penegasan Kapolresta
Baca juga: Kapolres Sabang Tinjau Kesiapan Lapangan Jelang Turnamen Sepak Bola Iboih FC Cup I
Kembali Memanas, 3 Tentara Thailand Terluka Akibat Ranjau Darat, Kamboja Langgar Gencatan Senjata |
![]() |
---|
Kembali Memanas! Thailand Tuduh Kamboja Langgar Gencatan Senjata, Konflik Perbatasan Belum Usai? |
![]() |
---|
Puji Keberhasilan PM Anwar Ibrahim Mediasi Konflik Thailand Vs Kamboja, Prabowo: Kami Siap Membantu |
![]() |
---|
Thailand - Kamboja Gencatan Senjata, China: Sabahat Lama dan Mitra Tiongkok |
![]() |
---|
Tok! Dimediasi Malaysia, Thailand dan Kamboja Sepakat Gencatan Senjata |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.