Perang Gaza

Korban Tewas di Gaza Capai 60 Ribuan Orang, Bukti Israel Lalukan Genosida

Setidaknya 60.034 warga Palestina tewas dalam serangan militer Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.

Editor: Nurul Hayati
HABERNI/TANGKAPAN LAYAR ISRAEL
SERANG GAZA - Tangkap layar Khaberni yang menunjukkan bekas ledakan bom dari serangan udara Israel di Beit Lahia, Gaza Utara, Sabtu (14/3/2025). Dalam serangan terbaru, militer Israel menewaskan sedikitnya 100 orang di Gaza. 

Setidaknya 60.034 warga Palestina tewas dalam serangan militer Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.

SERAMBINEWS.COM - Perang Israel–Hamas adalah konflik militer yang meletus pada 7 Oktober 2023, ketika kelompok militan Hamas melancarkan serangan besar-besaran dari Jalur Gaza ke wilayah selatan Israel.

Serangan ini dikenal sebagai Operasi Banjir Al-Aqsa, dan menjadi titik awal perang paling mematikan dalam sejarah konflik Israel–Palestina sejak 1948.

Kelompok HAM Israel, B'Tselem dan Physicians for Human Rights-Israel, menuduh Israel melakukan genosida.

Mereka menyoroti penghancuran sistematis masyarakat Palestina dan pembongkaran sistem layanan kesehatan di Gaza.

Setidaknya 60.034 warga Palestina tewas dalam serangan militer Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.

Data ini disampaikan Kementerian Kesehatan Palestina pada Selasa (29/7/2025), seperti dikutip Anadolu.

Sebanyak 113 jenazah dibawa ke rumah sakit dalam 24 jam terakhir, sementara 637 orang lainnya terluka, dilansir Middle East Monitor.

Dengan penambahan ini, total korban luka kini mencapai 145.870 orang.

Kementerian menyebut banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalanan, karena tim penyelamat kesulitan menjangkau mereka akibat serangan yang terus berlangsung.

Sejak 27 Mei, tercatat 1.179 warga Palestina tewas dan lebih dari 7.957 terluka saat berusaha mencari bantuan kemanusiaan.

Selama 24 jam terakhir saja, 22 orang tewas dan 199 luka saat mengantre bantuan.

Serangan besar Israel dilanjutkan sejak 18 Maret, setelah jeda singkat pada Januari.

Periode terbaru ini, 8.867 warga Palestina tewas dan 33.829 lainnya terluka.

Baca juga: Erdogan: Kelaparan di Gaza Lebih Buruk dari Kamp Nazi

Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan mantan Menteri Pertahanan, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

 Pengadilan Kriminal Internasional atau International Criminal Court (ICC) adalah lembaga peradilan internasional yang permanen dan independen, berkedudukan di Den Haag, Belanda.

ICC dibentuk berdasarkan Statuta Roma yang diadopsi pada 17 Juli 1998 dan mulai berlaku pada 1 Juli 2002

Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas agresinya di Gaza.

Mahkamah Internasional atau International Court of Justice (ICJ) adalah badan kehakiman utama dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berkedudukan di Istana Perdamaian, Den Haag, Belanda.

ICJ didirikan pada tahun 1945 berdasarkan Piagam PBB, dan mulai beroperasi pada 1946.

Baca juga: Netanyahu Bakal Caplok Gaza Secara Bertahap, demi Pertahankan Koalisi 

Peristiwa Perang Israel-Hamas Terbaru

 

Gaza menghadapi krisis kemanusiaan parah di tengah kelaparan ekstrem dan penjarahan bantuan.

Israel hanya izinkan sebagian kecil truk masuk, jauh dari kebutuhan harian.

Di AS, dukungan publik terhadap serangan Israel anjlok, sementara Washington didesak jelaskan pembunuhan aktivis Palestina oleh pemukim yang pernah disanksi.

Berikut ini rangkuman peristiwa yang terjadi dalam perang Israel-Hamas, dikutip dari Al Jazeera.

1. Israel Izinkan 109 truk Masuk Gaza, sebagian dijarah

Israel telah mengizinkan 109 truk bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza.

Namun, menurut Kantor Media Pemerintah di Gaza, sebagian besar truk tersebut dijarah akibat memburuknya situasi keamanan.

Pihak berwenang Palestina menyebut wilayah tersebut membutuhkan setidaknya 600 truk bantuan dan bahan bakar setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dasar warga.

 2. Hanya 32 persen warga AS dukung serangan Israel ke Gaza – Survei Gallup

Survei terbaru dari lembaga riset Gallup mengungkap hanya 32 persen warga Amerika yang mendukung aksi militer Israel di Gaza.

Angka ini turun tajam 10 poin dari September 2024, di tengah meningkatnya kemarahan publik atas kekejaman terhadap warga sipil Palestina.

Penurunan dukungan ini tercatat sebagai salah satu yang paling signifikan sejak konflik terbaru pecah.

Gallup, Inc. adalah perusahaan riset dan konsultansi manajemen yang berbasis di Washington, DC, Amerika Serikat, didirikan oleh George Gallup pada tahun 1935.

Awalnya dikenal sebagai American Institute of Public Opinion, Gallup menjadi terkenal karena jajak pendapat publiknya yang akurat dan berpengaruh secara global.

3. AS Disorot soal aktivis Palestina yang dibunuh pemukim

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mendapat sorotan tajam usai kematian aktivis Palestina Awdah Hathaleen.

Ia diduga dibunuh oleh seorang pemukim Israel yang sebelumnya telah dikenai sanksi oleh pemerintah AS.

Peristiwa ini menimbulkan tekanan terhadap Washington untuk menjelaskan tanggung jawabnya atas kekerasan yang dilakukan warga yang disanksi.

4. Badan Global: Gaza hadapi skenario terburuk kelaparan

Sistem pemantauan kelaparan global, Integrated Food Security Phase Classification (IPC), memperingatkan bahwa Gaza kini menghadapi “skenario terburuk kelaparan”.

Badan tersebut menyoroti bahwa situasi di wilayah yang terkepung itu telah mencapai krisis kemanusiaan yang mengancam kehidupan ratusan ribu orang.

Kondisi akses bantuan yang sangat terbatas menjadi faktor utama memburuknya kelaparan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Korban Tewas di Gaza Tembus 60.000, Israel Dituding Lakukan Genosida,

Baca juga: PM Keir Starmer: Jika Israel Tak Hentikan Perang di Gaza, Inggris akan Akui Negara Palestina di PBB

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved