Gawat! Ruang Inap RSUDYA Tapaktuan Lembab dan Tergenang Air Buangan AC

“Untuk AC lagi dicek. Pasien sudah dipindahkan ke kamar lain,” pungkasnya.

Baca juga: RSUDYA Tapaktuan Siap Beri Layanan Konsultasi Jiwa Untuk Caleg Gagal

Sekilas tentang RSUDYA

RSUD Dr H Yuliddin Away (RSUDYA) Tapaktuan, Aceh Selatan bermula dari era kolonial hingga menjadi rumah sakit regional modern saat ini.

Didirikan pertama kali sebagai RSU Tapa Toen (Tapaktuan) pada 23 Januari 1938, di lokasi yang kini menjadi Akademi Perawat Kesehatan (AKPER) Tapaktuan.

Diresmikan pada 23 Januari 1939, oleh Wakil Gubernur Jenderal Belanda, Yan Fiter V Khorfec Kihler, disaksikan oleh raja-raja Aceh Selatan dan pejabat tinggi Belanda.

Tahun 1957, rumah sakit dipindahkan ke lokasi baru di depan Taman Putri Naga, pesisir laut Tapaktuan.

Karena meningkatnya kebutuhan masyarakat, proyek ADB III merekomendasikan pembangunan rumah sakit baru di Desa Gunung Kerambil.

Baca juga: Hampir Tembus 1000, Angka Kunjungan Pasien Rawat Jalan di RSUDYA Tapaktuan Meningkat

Peletakan batu pertama dilakukan oleh Gubernur Aceh, Prof Dr Syamsuddin Mahmud pada 26 Januari 1997.

Diresmikan sebagai rumah sakit baru pada 13 Mei 1999, dan berganti nama menjadi RSUD Dr H Yuliddin Away untuk mengenang tokoh lokal yang berjasa dalam pengobatan tradisional dan medis.

Pada 20 Mei 1997, rumah sakit ini ditingkatkan menjadi Tipe C oleh Kementerian Kesehatan RI.

Lalu, pada 3 Januari 2011 ditetapkan sebagai PPK-BLUD penuh sesuai SK Bupati Aceh Selatan.

29 Juni 2012, RSUDYa lulus Akreditasi Tingkat Dasar dari KARS, menandakan pemenuhan standar pelayanan rumah sakit.

Baca juga: RSUDYA Tapaktuan Buka Layanan RFA

RSUDYA kini menjadi kebanggaan Aceh Selatan, melayani wilayah regional dan terus berkembang dalam kualitas dan fasilitas.(*)