Berita Sabang

Dua WN Denmark Bikin Heboh Kapal Cepat Tujuan Sabang, Begini Ceritanya

“Hanjeut bahasa Indo, Bahasa Aceh mantong,” ujar Amar dengan logat Aceh yang kental, saat disapa seorang penumpang.

|
Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Saifullah
Dok.Teuku Salfiyadi
FASIH BERBAHASA ACEH - Amar dan Nizam, dua pemuda Warga Negara (WN) Denmark berdarah Aceh yang fasih berbahasa Aceh, saat berbincang santai di atas kapal cepat menuju Sabang, Sabtu (2/8/2025). 

Laporan Aulia Prasetya | Sabang

SERAMBINEWS.COM, SABANG – Penumpang Kapal Cepat Bahari Express 2C dari Banda Aceh menuju Sabang, Sabtu (2/8/2025), dibuat takjub oleh dua pemuda berkewarganegaraan Denmark yang ternyata fasih berbahasa Aceh. 

Mereka adalah Amar dan Nizam, dua Warga Negara (WN) Denmark keturunan Aceh yang mencuri perhatian di atas kapal cepat.

Hanjeut bahasa Indo, Bahasa Aceh mantong,” ujar Amar dengan logat Aceh yang kental, saat disapa seorang penumpang. 

Ucapannya langsung mengundang tawa dan kekaguman para penumpang lainnya.

Amar yang memiliki kulit putih bersih dan rambut cokelat kehitaman tampak percaya diri menggunakan Bahasa Aceh. 

Baca juga: Dapat Skor 3 dari UNESCO dan Terancam Punah, Masyarakat Diajak Lestarikan Bahasa Aceh Sejak Dini

Ia mengaku lahir dan besar di Denmark.

Nan loen Amar, lon awak Aceh, duek di Denmark,” ujarnya dengan lancar.

Tak kalah mengejutkan, Nizam yang mengenakan kemeja putih, kacamata bulat, serta topi dan rambut yang dipirangkan, juga tampil memukau dengan kefasihannya berbahasa Aceh. 

Ia bahkan sempat bercanda dengan penumpang lainnya, dan menjelaskan bahwa dirinya tinggal di Denmark bersama keluarga.

Nama lon Nizam, ku duek ideh, tinggai di Denmark,” katanya santai.

Yang membuat heboh, saat keduanya diminta berbicara dalam Bahasa Denmark oleh penumpang, mereka melakukannya dengan lancar. 

Baca juga: 50 Warga Malaysia Keturunan Aceh Saweu Gampong, Komunitas IMAM Ini Fasih Bahasa Aceh, Jumat ke Unida

Namun yang menarik, meski fasih dalam Bahasa Aceh dan Denmark, Amar dan Nizam justru kurang lancar berbahasa Indonesia.

Kamoe awak Aceh!” celetuk Amar disambut tawa dari para penumpang. 

Ungkapan itu mengundang sorakan penumpang kapal cepat.

Apalagi saat tiga teman bule mereka yang juga ikut liburan ke Sabang turut berkata, “Bereh Aceh!” dengan logat yang lucu.

Menurut Teuku Salfiyadi, salah seorang penumpang yang satu kapal dengan mereka, Amar dan Nizam datang bersama orang tua mereka yang berasal dari Aceh Utara.

"Orang tua asli Aceh Utara," ungkapnya.

Ayah Amar diketahui bekerja sebagai sopir di Denmark.

Baca juga: VIDEO - Cara Unik Diaspora Aceh Memasak Leumang Idul Fitri 1446 Hijriah di Denmark

Sementara ayah Nizam bekerja di sebuah perusahaan swasta. 

Mereka pulang kampung sambil membawa anak-anak dan teman dari Denmark untuk berlibur di Sabang selama tiga hari, sebelum kembali ke negeri Skandinavia tersebut.

Kehadiran Amar dan Nizam di kapal menjadi momen menarik sekaligus menyenangkan. 

Di tengah hiruk pikuk perjalanan laut, percakapan mereka dalam Bahasa Aceh menjadi hiburan tersendiri bagi penumpang lain.

Sebab, ini menjadi bukti bahwa identitas dan budaya Aceh tetap hidup di perantauan, bahkan hingga lintas generasi dan benua.

Menurut informasi, keduanya lancar berbahasa Aceh karena dalam keseharian di rumah, mereka tetap menggunakan Bahasa Aceh bersama orang tua. 

Baca juga: Daftar Negara Paling Makmur di Dunia: Denmark Tempati Peringkat Pertama, Indonesia Termasuk?

Bahkan, Nizam diketahui sempat bersekolah selama satu tahun di Aceh.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved