Konflik Palestina vs Israel

Israel Blokade Gaza, Sandera Israel Kurus Kering karena Kelaparan

Evyatar David menunjukkan penderitaan yang dialami sandera Israel sama seperti apa yang dialami warga Palestina di Jalur Gaza.

Editor: Amirullah
Telegram Brigade Al-Qassam
SANDERA ISRAEL KURUS - Tangkapan layar video dari Telegram Brigade Al-Qassam pada Sabtu (2/8/2025) memperlihatkan sandera Israel Evyatar David terlihat kurus kering, di sampingnya terdapat kertas yang menunjukkan lamanya ia ditahan sejak 7 Oktober 2023. 

Video itu juga menunjukkan sang tahanan melihat ke tabel yang berisi daftar jumlah hari yang telah ia habiskan di dalam tahanan, dalam adegan yang menggambarkan penderitaan berkepanjangan dan isolasi dari dunia luar, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Rekaman itu memuat klip arsip Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir yang mengatakan bahwa bom harus dikirim ke Gaza, bersama dengan pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang pengurangan pengiriman bantuan seminimal mungkin.

Dalam salah satu gambar, Evyatar David terlihat tengah minum air, sementara foto seorang anak Palestina yang menderita kelaparan parah akibat larangan impor susu bayi ke Jalur Gaza muncul.

"Mereka makan apa yang kita makan dan minum apa yang kita minum,"  bunyi sebuah pesan yang muncul di video tersebut.

Pesan tersebut menunjukkan para tahanan diperlakukan dalam standar minimum untuk bertahan hidup, sebanding dengan kehidupan penduduk Gaza yang terkepung, lapor Al Jazeera.

Ye'ela David, saudara perempuan Evyatar David, mengatakan ia dan keluarganya sedih melihat kondisinya.

"Ibu dan saudara laki-laki saya ... tidak seharusnya menggulir Instagram dan melihat foto dari (video) secara tidak sengaja," tulisnya di media sosial.

Ia kembali menekan pemerintahan Netanyahu untuk melanjutkan negosiasi untuk pertukaran tahanan.

Evyatar David Sempat Lihat Momen Rekannya Dibebaskan

Evyatar David pada Februari lalu sempat melihat momen pembebasan sandera oleh Hamas di Jalur Gaza.

Ia dan Guy Gilboa Dalal duduk di dalam mobil bersama anggota Brigade Al-Qassam, melihat momen pembebasan tersebut melalui pintu jendela mobil yang dibuka.

"Kami ingin pulang... Netanyahu, kalian telah membiarkan kami mati... Rekan-rekan kami akhirnya bebas setelah 500 hari. Wahai rakyat Israel, tolonglah kami, kami ingin diperlakukan seperti mereka," kata mereka dalam video yang dirilis pada Sabtu (22/2/2025).

PEMBEBASAN SANDERA - Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Qassam
PEMBEBASAN SANDERA - Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer gerakan Hamas) pada Minggu (23/2/2025), memperlihatkan dua sandera Israel, Evyatar David (kiri) dan Guy Gilboa Dalal (kanan) yang diizinkan oleh anggota Al-Qassam untuk melihat pembebasan 3 rekannya melalui pertukaran tahanan gelombang ke-7 di Jalur Gaza pada Sabtu (22/2/2025). Kedua sandera tersebut seharusnya bebas pada pertukaran gelombang ke-2. Pada Sabtu (22/2/2025), Hamas membebaskan 6 sandera Israel dengan imbalan 602 tahanan Palestina. (Telegram/Brigade Al-Qassam)


Kedua sandera itu mengungkapkan keterkejutan mereka melihat pembebasan rekan-rekannya, serta menuntut Netanyahu untuk tetap melanjutkan kesepakatan pertukaran sandera tanpa hambatan.

"Tekanan militer hanya akan membuat kami semua terbunuh. Jika kesepakatan sudah dimulai, maka selesaikanlah," ungkap salah satu dari mereka.

Mereka juga menyerukan kepada warga Israel agar terus melakukan aksi demonstrasi hingga seluruh sandera berhasil dibebaskan.

“Kami ingin mengalami momen itu, kami ingin kembali ke rumah. Solusi militer bukanlah jawaban,” tambah mereka.

Video Sandera Rom Braslavski Kelaparan

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved