KUPI BEUNGOH

Prabowo, Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto, Isyarat Perubahan Arah?

Presiden Prabowo Subianto memberi abolisi kepada Tom Lembong dan amnesti kepada Hasto Kristiyanto bukan sekedar kebijakan hukum

Editor: Muhammad Hadi
DOK PRIBADI
Zainal Arifin_Pemred Harian Serambi Indonesia 

PDIP bahkan terlihat memberi sinyal oposisi ketika Prabowo menggandeng Gibran, sang putra mahkota keluarga Jokowi.

Kemarahan PDIP kepada “dinasti” Jokowi semakin membara ketika Hasto Kritiyanto, yang menjabat Sekjen PDIP, dijerat dengan tuduhan dalam kasus penyuapan korupsi Harun Masiku.

Kini, Tom dan Hasto telah dibebaskan dengan abolisi dan amnesti.

DPR menyetujui kedua langkah ini, menunjukkan bahwa Prabowo mempunyai dukungan politik yang cukup luas untuk bergerak mandiri.

Baca juga: Gibran Buka Suara Soal Amnesti Hasto & Abolisi Tom Lembong: Sudah Dikalkulasi Presiden

Apakah ini tanda Prabowo meninggalkan Jokowi? Secara simbolis ya. 

Prabowo tampak mulai membangun orbit politiknya sendiri, merangkul lawan-lawan Jokowi, dan menghidupkan kembali narasi rekonsiliasi ala Jokowi, tapi kali ini dengan Prabowo sebagai pusat gravitasi.

Secara strategis, ini bisa jadi langkah awal untuk mengurangi pengaruh Jokowi yang kini tidak lagi memiliki partai formal sebagai basis kekuatan.

Secara emosional, Prabowo adalah sosok yang sabar dan setia. 

Tapi kesetiaannya bukan tanpa batas. 

Dua kali pilpres dan satu kali menjadi “alat politik” bisa jadi telah mengubah cara dia membaca peta kekuasaan.

Langkah Prabowo memberikan abolisi kepada Tom Lembong dan Amesti kepada Hasto ini mengingatkan sebagian kalangan dengan strategi Jokowi ketika masih menjabat presiden.

Ketika itu, Jokowi disebut menggunakan pendekatan inclusive coalition building dengan merangkul semua partai politik selama dua periode pemerintahannya.

Langkah ini bertujuan menjaga stabilitas politik dan mempercepat agenda pembangunan nasional. 

Baca juga: Presiden Beri Amnesti ke Hasto, Megawati Politik Utang Budi ke Prabowo?

Strategi tersebut bisa dilihat ketika pasca Pilpres 2019, Jokowi melakukan rekonsiliasi simbolik dengan rivalnya, Prabowo Subianto, melalui pertemuan di Stasiun MRT dan makan siang bersama.

Hal itu kemudian berlanjut dengan bergabungnya Gerindra ke kabinet, di mana Prabowo menjadi Menteri Pertahanan dan Sandiaga Uno menjadi Menteri Pariwisata.

Antara Rekonsiliasi dan Reposisi Kekuasaan

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved