Warga Tamiang Dikeroyok di Malaysia

Warga Tamiang Dikeroyok di Malaysia, Keluarga Ragukan Info Pencurian, Ungkap Awal Mula Tragedi Itu

Pihak keluarga meragukan kematian Syahrul Ramadhan (34) warga Aceh Tamiang yang dikeroyok di Malaysia diawali kasus pencurian.

|
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA
MENANGIS - Mawaddah, kakak sulung korban menangis saat menceritakan kondisi adiknya yang mengalami kekerasan di Malaysia, Senin (4/8/2025). Sejauh ini mereka tidak percaya korban terlibat pencurian di Malaysia. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Pihak keluarga meragukan kematian Syahrul Ramadhan (34) di Malaysia diawali kasus pencurian. 

Orang tua korban meminta pemerintah turun tangan untuk mengungkap fakta di balik kekerasan maut tersebut.

Hal ini disampaikan secara serempak oleh ayah Syahrul, Jamaluddin ( 70), ibunya Umi Kalsum (65) dan kakak sulungnya Mawaddah (39). 

Mereka meyakini bila tuduhan pencurian ini benar, maka akan sudah viral  di media sosial. 

“Katanya adik kami itu mencuri, tapi sejauh ini tidak ada buktinya. Barang bukti kaca spion pun tidak ada di tangan,” kata Mawaddah ketika ditemui di rumahnya, Senin (4/8/2025).

Baca juga: Tragis, Seorang Warga Aceh Tamiang Meninggal Dunia Dikeroyok di Malaysia

Informasi yang dikembangkan pihak lain terkait pencurian ini berbeda dengan fakta yang mereka peroleh.

Berdasarkan informasi yang mereka terima langsung dari sahabat korban di Malaysia, kekerasan ini justru diawali ketakutan korban atas kehadiran polisi.

“Adik kami lagi jualan es kelap sama gorengan, ada polisi datang. Karena dia kosong (ilegal), maka dia menghindar,” kata Mawaddah sembari menangis.

Ada yang meneriaki pencuri

Laporan ini diterima Mawaddah secara langsung dari warga Aceh yang sudah diangkat sebagai Mukim di Penang. 

“Saya kenal Mukim itu dari bang Muazin, bang Muazin ini satu daerah dengan adik saya,” ungkapnya.

Baca juga: Azhari Cage Kecam Pengoroyokan Warga Aceh Tamiang di Malaysia

Korban dilaporkan sempat lari ketika polisi itu mendekat. Reaksinya ini membuat polisi curiga, terlebih ada yang meneriakinya sebagai pencuri.

“Tolong luruskan informasi itu, kejam kali orang di sana. Adik kami dibuat seperti binatang,” kata Mawaddah.

Pihak keluarga mengaku sudah ikhlas atas kejadian ini dan berharap jenazah segera dipulangkan. 

Keluarga pun memastikan tidak pernah meminta dilakukan otopsi terhadap jasad korban.

“Kami sudah ikhlas yang penting adik kami dipulangkan, tapi pelakunya harus diadili,” tegasnya. (mad)

Baca juga: Sosok Warga Aceh Tamiang Meninggal Dikeroyok di Malaysia, Anak Mantan Kadus dan Aktif di Kampungnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved