Pemerintahan

Bupati Aceh Singkil Dibikin Jengkel Anak Buah soal Proposal: Jangan Sok, tak Mampu Kerja Mundur

Salah satunya dalam membuat proposal usulan pembangunan kepada Pemerintah Pusat, tidak bisa selesai tepat waktu. 

|
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Ansari Hasyim
serambi indonesia 
PELANTIKAN PJ SEKDA - Bupati Aceh Singkil, Safriadi melantik Edy Widodo menjadi Penjabat (Pj) Sekda di Op Room Kantor Bupati di Pulo Sarok, Singkil, Senin (4/8/2025). 

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Bupati Aceh Singkiil Safriadi, tak bisa lagi menutupi perasaan jengkelnya dengan tingkah anak buahnya yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan pola kerja dewasa ini. 

Seperti bekerja serba cepat, tepat dan siap bekerja di luar jam kerja kapan saja dibutuhkan. 

Tanpa tedeng aling-aling Safriadi, membuka soal sumber daya manusia (SDM) di jajarannya.

Salah satunya dalam membuat proposal usulan pembangunan kepada Pemerintah Pusat, tidak bisa selesai tepat waktu. 

Dari tuntutan tiga hari selesai. Namun ternyata sampai dua pekan tidak juga rampung.

Baca juga: Jangan Lupa Bawa Payung, Cuaca Aceh Singkil Berpotensi Hujan Hari Ini

Sehingga terpaksa harus meminta bantuan kepada pegawai di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tenggara.

"Kadang SDM kita sangat disayangkan, membuat proposal dituntut dua hari tiga hari, dua minggu tidak selesai. Apalah bendanya dengan pegawai daerah lain," sesalnya.

Terkait kondisi itu, Safriadi mengingatkan pegawai satuan kerja perangkat kabupaten (SKPK) mengundurkan diri jika merasa tidak mampu bekerja. 

Jangan sok seolah-olah mampu bekerja, sementara fakta menunjukan sebaliknya. 

"SKPK kalau tidak mampu jangan sok, kalau tidak mampu lepaskan saja jabatan itu," kata Safriadi usai melantik Penjabat Sekda Aceh Singkil, Edy Widodo, di Op Room kantor bupati di Pulo Sarok, Singkil, Senin (4/8/2025).

Kata jangan sok dalam bahasa gaul artinya jangan sok-sokan, jangan berlagak atau bergaya seolah-olah tahu atau bisa, padahal tidak.

Sehingga pilihan kata yang dipakai Safriadi dalam mengingatkan anak buahnya cukup keras. 

Menurut Safriadi pada era pemerintahan dewasa ini dituntut bekerja serba cepat. 

Bahkan terkadang lebih banyak bekerja di luar jam dinas, ketimbang saat hari kerja.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved