Konflik Palestina vs Israel

UNICEF: Israel Bunuh 28 Anak per Hari di Gaza melalui Pengeboman dan Kelaparan, 18.000 Anak Syahid

Menurut data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Israel telah membunuh 18.000 anak-anak sejak Oktober 2023.

Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS.COM/MEDSOS X
Blokade Israel terhadap Gaza telah menjerumuskan Jalur Gaza ke dalam krisis kekurangan gizi yang parah, dengan anak-anak sangat rentan terhadap kelaparan. 

 
"Generasi ini akan tumbuh dengan berpikir bahwa dunia telah meninggalkan mereka, bahwa dunia telah berpaling dari mereka," imbuhnya.

 

 Puluhan warga Palestina terbunuh saat menuju lokasi-lokasi penyaluran bantuan yang dikelola lembaga kontroversial Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang didukung Amerika Serikat dan Israel atau berebut bantuan yang dijatuhkan dari udara pada Senin (4/8/2025).

Baca juga: VIDEO - Konflik Internal Israel Memanas, Militer Ingin Akhiri Perang Gaza

Warga Palestina Bertaruh Nyawa demi Dapat Bantuan di Tengah Kelaparan

Warga Palestina berebut bantuan di tengah kelaparan akibat blokade Israel yang telah merenggut lebih dari 169 jiwa.

Menurut catatan Rumah Sakit Al-Shifa Gaza, setidaknya 16 orang terbunuh di titik penyeberangan Zikim akibat tembakan Israel. Lebih dari 130 orang juga terluka akibat penembakan massal tersebut.

Sementara di Koridor Morag yang terletak di antara Khan Yunis dan Rafah, setidaknya 10 orang tewas saat ribuan pengungsi menunggu datangnya truk bantuan.

Salah satu pengungsi, Mohammed Al-Masri, menyebut pasukan Israel menembak secara membabi buta saat sekelompok pemuda mencoba maju ke jalan.

"Pasukan penjajah menembak banyak sekali orang di kepala dan punggung," kata Al-Masri, dikutip Associated Press.


Pengungsi lain, Mohammed Qassas, menyebut warga Gaza berebut bantuan mengingat minimnya jumlah truk bantuan kemanusiaan yang masuk di tengah blokade Israel.

Qassas menyebut pengungsi nekat menaiki truk yang masih bergerak untuk memperebutkan bantuan yang tersisa.

"Saya punya anak kecil, bagaimana saya bisa memberi makan mereka? Tidak ada yang memiliki belas kasihan. Ini seperti menunjukkan akhir dunia," kata Qassas.

"Jika kami tidak berjuang, kami tidak mendapat makanan. Jika tidak berusaha, kami tidak mendapatkan apa pun. Sebagian orang mendapatkan 200 kilogram (bantuan) dan yang lain hanya mendapat satu kilogram. Ini seperti sistem mafia."

Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan otoritas Israel hanya mengizinkan rata-rata 85 truk masuk Gaza kendati berjanji mencabut sebagian pembatasan bantuan sejak 27 Juli lalu.

Jumlah bantuan yang masuk disebut tidak cukup untuk memitigasi krisis kelaparan yang memburuk dan kolapsnya sistem kesehatan di Gaza yang berpenduduk lebih dari 2 juta jiwa.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved